Manajer Persipa Minta Suporter Tak Asal Live Streaming

Pesantenanpati.com – Banyaknya aksi merekam video dan melakukan live streaming pada pertandingan Persipa vs FC Bekasi City pada Minggu (11/9/2022) lalu sangat disayangkan oleh manajer Persipa, Dian Dwi Budianto.

Pihak official Persipa Pati pun berharap agar para suporter taat pada regulasi yang ditetapkan oleh PT Liga Indonesia Baru (PT LIB).

Dian menegaskan bahwa aturan kali ini memang cukup ketat. Apalagi aturan penyiaran Liga 2 berbeda jauh dibanding dengan Liga 3.

Menurutnya siaran langsung pertandingan di Liga 2 sudah diatur oleh pihak penyelenggara kompetisi. Apabila ada pihak yang asal merekam jalannya pertandingan, maka tindakan itu melanggar regulasi penyiaran.

“Kalau itu terbukti ada foto ataupun video, nanti yang terkena sanksi Persipa Pati,” ucap Dian, Selasa (13/9/2022).

Pada laga antara Persipa kontra FC Bekasi City memang terjadi banyak permasalahan kompleks. Masalah itu bukan hanya soal penonton yang asal rekam saja. Tetapi ada banyak oknum suporter yang menjual tiket pertandingan seenaknya sendiri.

Dian menyebut penjualan tiket perlu diatur lebih ketat. Menurutnya banyak tiket yang beredar di sekitar Stadion Joyokusumo. Kondisi ini menyebabkan kapasitas stadion tak mencukupi. Padahal tribun Stadion Joyokusumo hanya mampu menampung 5.000 penonton saja.

BACA JUGA :   Timnas Indonesia Kalah, Pj Gubernur Jateng: Kita Yakin akan Bangkit Lagi

Ia menyampaikan apabila jumlah penonton melebihi kapasitas stadion, maka Persipa akan dikenai denda oleh PT LIB.

“Jumlah atau kapasitas di stadion juga sudah dijatah oleh LIB, bila mana lebih dari kapasitas dan dihitung oleh LIB, kita juga akan didenda. Jadi itu yang kita sikapi bareng-bareng,” jelasnya.

Kendati demikian, Dian berharap suporter lebih tertib.

Terlepas dari itu, Dian mengapresiasi para suporter Persipa Pati karena tidak menyalakan flare maupun melakukan pelemparan botol. Ia memuji sikap suporter Persipa Pati yang cukup dewasa dalam laga home pertama Laskar Saridin.

Ia juga berharap ke depannya sikap ini ditunjukkan terus oleh suporter. Pasalnya jika terjadi pelemparan botol maupun penyalahgunaan flare, Persipa Pati akan terancam sanksi.

Jika hal itu terjadi, maka memberi kerugian bagi Persipa sendiri. Dian menjelaskan, setiap satu kali pelemparan botol maupun satu kali menyalakan flare, Persipa akan kena denda sebanyak Rp25 juta.

“Kita tidak ingin seperti ada PSCS Cilacap juga kena sanksi berupa denda. Kalau banyak denda ke Persipa Pati juga berat untuk membayar. Karena kita sendiri masih secara finansial kita masih kekurangan,” tandasnya. (*)

BACA JUGA :   Presiden Joko Widodo Lantik Dito Ariotedjo Jadi Menpora

 

Manajer Persipa Minta Suporter Tak Asal Live Streaming“. Mitrapost.com, 13 Nov 2022.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *