BMKG Sebut Kehadiran La Nina di Indonesia hingga Tahun Depan

Pesantenanpati.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut bahwa fenomena La Nina dipastikan kehadirannya di Indonesia hingga awal tahun depan.

Melansir dari CNN Indonesia, BMKG menyebut indeks El Niño–Osilasi Selatan (ENSO) pada Dasarian III November berada dalam angka sebesar -0,80. Dalam hal ini diartikan bahwa adanya tanda kelemahan dari La Nina yang menjadi pemicu potensi curah hujan tinggi di sejumlah wilayah.

“Kondisi ENSO La Nina Lemah menunjukkan potensi peningkatan hujan tinggi-sangat tinggi (>150mm/dasarian) di sebagian wilayah Indonesia bagian tengah dan timur,” jelas BMKG dalam laman Instagram pribadinya, dikutip Senin (08/12/2025).

Indeks ENSO diperkirakan oleh BMKG bahwa akan berangsur melemah hingga angka -0,07 pada periode Maret-April-Mei (MAM).

Sementara perlu diketahui, ENSO merupakan sebuah siklus iklim yang ditandai dengan pendinginan (La Nina, di bawah -0,5 derajat Celsius) dan pemanasan (El Nino, di atas 0,5 derajat Celsius) permukaan laut di Samudera Pasifik tropis bagian tengah dan timur.

Angka ini menandakan adanya salah satu pola cuaca terkuat dan paling mudah diprediksi yang mempengaruhi iklim global.

BACA JUGA :   Terungkap Narkoba 188 Kg Disimpan di Kebun Sawit Aceh

Sejumlah wilayah di Indonesia yang berpotensi terdampak oleh kehadiran La Nina, di antaranya Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sebagian Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Tengah, serta sebagian kecil Papua Selatan.

Dalam hal ini, Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani sebelumnya mengungkap bahwa saat ini fenomena iklim La Nina muncul di Indonesia jelang puncak musim hujan. Sementara, fenomena La Nina lemah saat ini sedang berlangsung dan diprediksi bertahan hingga Maret 2026. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *