Pesantenanpati.com – Sejumlah laporan dalam penelitian menyebut masyarakat yang lahir pada 1990-an seperti kalangan Generasi Z dan milenial, lebih rentang menderita kasus kanker usus besar daripada kelahiran 1950-an.
Menanggapi hal tersebut, dosen Fakultas Kedokteran Institut Pertanian Bogor (IPB), dr. Sulpiana, M.Biomed menjelaskan terkait faktor genetik seperti riwayat keluarga pengidap kanker kolorektal mampu menjadi penyebab utama dari tingginya penyakit ini di usia muda.
Selain itu, ia juga menyebut penyebab lainnya adalah gaya hidup yang tidak sehat seperti kurangnya aktivitas fisik, pola makan yang tidak seimbang, serta konsumsi makanan rendah serat dan tinggi lemak.
Melansir dari CNBC Indonesia, beberapa tanda peringatan dini yang dapat dikenali oleh pengidap kanker kolorektal, di antaranya perubahan pola buang air besar, adanya darah dalam feses dan nyeri atau kram perut yang berkepanjangan.
Selain itu, ada pula tanda lain yang dapat dikenali seperti penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas dan rasa lelah yang berlebihan.
Dari beberapa gejala yang telah disebutkan, Sulpiana menyarankan untuk segera melakukan pemeriksaan medis guna mendeteksi kemungkinan kanker sejak dini jika mengalami beberapa tanda tersebut.
Untuk pencegahan, Sulpiana juga menyarankan untuk melakukan tindakan skrining kolonoskopi sebelum usia 40 tahun bagi individu yang dinyatakan memiliki riwayat kanker kolorektal atau Irritable Bowel Syndrome (IBS), dalam genetik atau keturunannya.
Sementara terkait langkah pencegahan penurunan risiko kanker kolorektal, Sulpiana menyarankan untuk meningkatkan konsumsi serat dengan memperbanyak sayur, buah dan biji-bijian serta mengurangi konsumsi daging merah dan makanan olahan yang tinggi lemak jenuh.
Lalu, jangan lupa lakukan aktivitas fisik secara teratur untuk menjaga berat badan ideal dan kesehatan usus serta terus menjaga keseimbangan gizi dengan tetap memperhatikan asupan nutrisi harian. (*)