Tiga Kunci Meraih Kebahagiaan di Hati

Pesantenanpati.comKebahagiaan dalam hidup tentu menjadi dambaan setiap orang termasuk umat Islam. Hidup bahagia juga merupakan salah satu tujuan terbesar dalam hidup bagi setiap manusia. Mereka berlomba-lomba untuk mencapai kebahagiaan melalui kekayaan, karir atau keluarga.

Namun sayangnya banyak orang yang tidak memahami bahwa kebahagiaan sejati berasal dari hati. Hatilah yang akan menentukan bahagia atau tidaknya seseorang. Tetapi hati seperti apa yang dapat membuat pemiliknya bahagia?

Ternyata, hati yang dapat membuat hidup bahagia adalah hati yang suci. Misalnya, saat bencana melanda dan kamu menghadapinya dengan sabar, tenang dan damai. Jika hati seseorang bersih dan bebas dari penyakit hati, maka akan menjalani hidupnya dengan baik dan tenang. Oleh karena itu, hati menjadi potensi bahagia terbesar bagi manusia.

Sebagaimana sabda Rasulullah saw: “Ketahuilah bahwa dalam tubuh ini ada segumpal daging, jika segumpal daging itu baik, maka semuanya baik, dan jika segumpal daging itu buruk, maka semuanya buruk. Ketahuilah bahwa segumpal daging ini . baik. adalah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim)

BACA JUGA :   Ketahui Adab dalam Bercermin dan Bacaan Doanya

Ada tiga jenis keadaan dalam hati manusia. Ketiga jenis tersebut adalah hati yang sehat (qalbun saliim), hati yang mati, dan hati yang sakit.

  1. Hati dapat digolongkan sebagai hati yang sehat jika terbebas dari berbagai penyakit hati seperti dendam, dengki dan lain-lain. Hati yang sehat akan menyelamatkanmu di akhirat nanti. Allah berfirman: “Pada hari di mana harta dan anak-anak akan sia-sia. Kecuali orang-orang yang datang kepada Allah dengan sepenuh hati.” (QS. Asy-Syu’ara’: 88-89)

  2. Jenis hati yang mati adalah keadaan di mana hati tidak mengenal tuannya. Hal ini terjadi ketika hati hanya mengikuti nafsu dan kesenangan duniawi, melanggar semua perintah dan larangan Tuhan.

  3. Sebaliknya, hati yang sakit adalah ketika hati menaati perintah-perintah Allah, tetapi kadang juga tidak menaati Allah.

Menurut sebuah studi oleh Frontier Consulting Group tahun 2007,  kebanyakan orang Indonesia tidak puas dengan hidupnya. Dalam studi yang itu menyebut indeks kebahagiaan Indonesia, indeks kebahagiaan penduduk kota besar maksimal 50 (dalam skala 1-100).

BACA JUGA :   Nabi Musa dan Orang yang Tertolak Doanya

Lalu bagaimana hati bisa bahagia? Pertama, bahagia tidak datang dari kekayaan, pangkat, status atau popularitas. Perlu kamu ketahui bahwa bahagia datang dari ketenangan hati, salah satunya datang dari membaca Al-Qur’an. Karena Al-Qur’an menenangkan jiwa orang beriman agar jiwa tidak lagi kering.

Sebagaimana Allah berfirman: “Allah telah menurunkan kata-kata yang paling baik dari Al-Qur’an (yaitu) yang serupa (kualitas ayatnya) berulang-ulang,  kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya karena itu gemetar, kemudian mereka kulit, kulit dan hati menjadi tenang dengan mengingat Allah.” ..” (QS. Az-Zumar: 23)

Kedua, ketenangan juga dapat kamu capai melalui shalat malam. Bukan hanya hati yang akan didamaikan, namun Allah juga akan mengangkat derajat orang-orang yang ingin menunaikan shalat malam. Allah berfirman: “Dan di beberapa malam jadikan sholat tahajud sebagai sholat tambahan untukmu. Semoga Tuhanmu mengangkatmu ke tempat terpuji.” (QS. Al-Isra’: 79)

Ketiga, untuk mencapai hati yang suci adalah memperhatikan pertemuan. Tepat ketika berurusan dengan  orang-orang  saleh. Sebagaimana Rasulullah saw: “Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah, saling bersahabat karena Allah, dan saling mengunjungi karena Allah.” (HR. Tirmidzi)

BACA JUGA :   Doa Berbuka dan Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh

Itulah tiga langkah yang harus ditempuh umat Islam untuk memiliki hati yang suci agar kebahagiaan selalu mengiringi kehidupan. Dengan demikian hati pasti murni dan mudah merasakan kegembiraan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *