Pesantenanpati.com – Kebahagiaan dan keselamatan Ibu selalu menjadi hal yang diharapkan oleh anak. Sebab Ibu merupakan sosok penting dalam hidup yang telah melahirkan anaknya.
Bahkan Islam juga memuliakan ibu. Dan salah satu hal yang bisa kita lakukan untuk membalas setiap jasa ibu adalah dengan mendoakannya.
Berikut ini kumpulan doa untuk ibu.
Doa untuk Ibu
Dikutip oleh Imam Al-Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumiddin terkait doa-doa yang berasal dari Rasulullah SAW dan para sahabat RA, sebagai berikut:
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيْرًا وَاغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ وَالمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ
Rabbighfir lī wa li walidayya warhamhuma kama rabbayani shaghiran, waghfir lil mu’minina wal mu’minati, wal muslimina wal muslimat al-ahya’I minhum wal amwati.
Artinya: “Tuhanku, ampunilah dan kedua orang tuaku sebagaimana keduanya mengasuhku ketika kecil. Ampunilah orang beriman dan orang Islam baik laki-laki maupun perempuan, yang masih hidup dan yang sudah wafat,” (Imam Al-Ghazali, Ihya’i Ulūmiddīn, [Kairo, Darus Syi’b: tanpa tahun], halaman 578).
Doa sehari-hari untuk ibu dan ayah
رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Rabbirhamhuma kama rabbayani shaghiran
Artinya: “Tuhanku, ampunilah dan kedua orang tuaku sebagaimana keduanya mengasuhku ketika kecil,” (Surat Al-Isra ayat 24)
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا
Rabbighfir li, wa li walidayya, warham huma kama rabbayani shaghira.
Artinya, “Tuhanku, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orang tuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu aku kecil.”
Doa agar kesehatan dan kebahagiaan ibu
اللهم احفظ أمي وارزقها الصحة والعافية والسعادة في الدنيا والآخرة
Allahumma hfazh ummi wa arzuqha as-sihhah wal-‘afiyah was-sa’adah fi ad-dunya wal-akhirah
Artinya: “Ya Allah, peliharalah ibuku dan berikanlah kepadanya kesehatan, kesejahteraan, dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.”
Doa untuk ibu atau ayah yang telah meninggal
اللّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَاَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِلْمَاءِ وَالشَّلْجِ وَالْبَرْدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْاَبْيَضُ مِنَ الدَّ نَسِ وَاَبْدِلْهُ دَارً اخَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَاَهْلًا خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَادْخِلْهُ الجَنَّةَ وَاعِذْهُ مِنْ عَدَابِ الْقَبرِ وَفِتْنَتِهِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ
Allahummaghfir lahu warhamhu wa ‘aafihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wa wassi’ madkholahu, waghsilhu bil maa i wats-tsalji walbarodi wa naqqihii minal khothoo ya kamaa yunaqqots- tsawbul abyadhu minad danas, wa abdilhu daaron khoiron min daarihii wa ahlan khoiron min ahlihii wa zawjan khoiron min zawjihi, wa adkhilhul jannata wa a ‘idzhu min ‘adzaabil qobri wa fitnatihi wa min ‘adzaabin naar.
Artinya: “Wahai Allah, ampunilah dan rahmatilah, bebaskanlah, lepaskanlah dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah jalan masuknya, cucilah dia dengan air yang jernih dan sejuk, dan bersihkanlah dia dari segala kesalahan seperti baju putih yang bersih dari kotoran, dan gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada yang ditinggalkannya, dan keluarga yang lebih baik, dari yang ditinggalkannya pula. Masukkanlah dia ke surga, dan lindungilah dari siksanya kubur serta fitnahnya, dan siksa api neraka.” (*)