Viral Video Sidak di SPPG Sidomulyo Blora, Kondisi Dapur yang Kurang Bersih Jadi Sorotan

Pesantenanpati.comViral video sidak yang dilakukan Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) Blora di dapur SPPG Sidomulyo, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora.

Dimana terlihat kondisi dapur yang kurang bersih. Ada tumpukan bahan makanan dan beberapa area dapur yang dinilai kurang bersih.

Kepala Dinkesda Blora Edi Widayat mengatakan bahwa Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) tersebut dilakukan karena menjadi salah satu syarat penerbitan Surat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS).

“Kegiatan tersebut dilakukan oleh tim gabungan dari Dinkesda dan petugas Puskesmas setempat. Terkait video yang beredar, saya tidak tahu siapa yang mengambil dan menyebarkannya,” jelasnya dilansir dari Antara.

Koordinator SPPG Blora, Artika Diannita membenarkan jika standar sanitasi dan tata kelola pangan belum sempurna diterapkan di SPPG Sidomulyo.

Ada sejumlah pelanggaran yang ditemukan yaitu limbah cair belum diolah dengan memadai, sampah menumpuk, hingga tata letak dapur yang masih berantakan sehingga berpotensi menyebabkan kontaminasi silang.

Kemudian bahan makanan juga disimpan dengan tidak sesuai prosedur. Ada bahan kering yang ditaruh di lantai, kemudian bahan beku tak dikelola dengan baik. Bahan mentah dan matang juga tak dipisahkan jalur keluar masuknya.

BACA JUGA :   Soal Tahun Ajaran Baru, Disdik Banyumas: Tetap Gunakan Zonasi

“Kami telah memberikan teguran keras dan waktu tujuh hari kepada pengelola untuk melakukan perbaikan total. Ini menjadi peringatan bagi seluruh dapur SPPG agar tidak mengabaikan aspek kebersihan dan keamanan pangan,” jelasnya.

Catatan lainnya yang diberikan adalah menu yang monoton dan kurang bergizi. Kemudian pekerjanya juga sebagian belum memiliki sertifikat penjamah makanan.

Sementara itu, Mitra Yayasan Semua Anak Bangsa selaku pemilik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Blora justru menyayangkan beredarnya video tersebut.

Pemilik SPPG Sidomulyo, Jalal menilai video tersebut tak seharusnya disebarkan karena menyebabkan kesalahpahaman.

“Kami sangat terbuka terhadap evaluasi dan masukan dari Dinkesda. Namun, kami menyesalkan adanya video saat sidak yang tersebar luas tanpa konteks yang jelas. Hal itu berpotensi menimbulkan persepsi negatif terhadap lembaga kami dan para petugas yang sudah bekerja keras setiap hari,” jelasnya.

Ia berharap setiap temuan bisa diselesaikan secara internal bukan langsung dibuat viral.

“Kami tidak anti-kritik. Justru kami berterima kasih atas perhatian dan pengawasan pemerintah. Tapi, kami berharap proses pembinaan dilakukan dengan cara yang mendidik dan beretika, demi menjaga kepercayaan publik,” jelasnya. (*)

BACA JUGA :   Bupati Jepara Nilai Perlu Ada Penataan Agar Kebakaran di HWI Tak Terulang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *