Pesantenanpati.com – Sekda Jateng Sumarno mengapresiasi peran tiap daerah di Jawa Tengah yang berperan dalam mengontrol inflasi.
“Kita apreasiasi atas kinerja teman-teman, utamanya dari kabupaten dan kota, yang mengendalikan inflasi di Jateng. Karena inflasi ini tidak mungkin hanya dilakukan pemprov sendiri atau kabupaten sendiri, butuh kolaborasi dari semuanya,” kata Sumarno.
Ia menyebut, jika inflasi tidak dipantau hingga jadi tinggi, maka upaya peningkatan kesejahteraan atau peningkatan penghasilan, akan terasa percuma. Oleh karena itu, inflasi harus dijaga sesuai dengan batas yang ditetapkan, yaitu 2,5 plus minus 1. Kalau di bawah itu, kata sekda, deflasi juga tidak akan bagus.
Pihaknya berpesan kepada kabupaten dan kota, mengingat inflasi Jateng banyak disebabkan faktor pangan, maka pihaknya meminta mereka untuk menjaga produktivitas pangannya.
“Di tahun 2024 sudah pemanasan kita untuk memulai fokus di sisi pangan ini. Dan di akhir 2024, juga ada program penambahan areal tanam. Ini sebagai pemanas untuk kita di tahun 2025 ke depannya, supaya produksi pertanian bisa dijaga dengan baik,” jelasnya.
Dia menambahkan, kabupaten dan kota juga hendaknya patuh dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Sebab hal itu amat penting, untuk mengendalikan atau meningkatkan produktivitas pertanian masyarakat. (*)