Gubernur Jateng Minta Pembangunan Hunian Korban Tanah Gerak di Brebes Dikebut

Pesantenanpati.com – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi meminta pembangunan hunian bagi korban tanah gerak di Kabupaten Brebes dikebut.

Sebagaimana diketahui jika bencana tanah bergerak terjadi di Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes.

Pihak pemerintah pun menyiapkan dana bantuan sebesar Rp2,01 miliar untuk perbaikan rumah dan tempat ibadah pasca kejadian tanah gerak.

“Terkait dengan situasi di Sirampog, sudah saya perintahkan untuk buat kajian, untuk memindahkan masyarakat kita di sini,” jelasnya.

Pemerintah juga menyiapkan hunian sementara untuk 432 pengungsi yang tersebar di beberapa titik pengungsian. Sementara ini para pengungsi tersebar di Gunung Poh sebanyak 197 orang, Krajan 29 orang, dan 202 orang di rumah saudaranya masing-masing.

“Saya ingin agar segera dicarikan tempat yang representatif, harus cepat, dan dikaji secara geologis. Jangan sampai kita memindahkan penduduk, tapi jalurnya nanti mbledug meneh (bergerak lagi). Harus benar-benar aman untuk tempat tinggal,” jelasnya.

Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma mengatakan, anggaran untuk hunian tetap sudah disiapkan oleh Gubernur Ahmad Luthfi. Kebutuhan lahan untuk hunian tetap seluas 1,2 hektare.

BACA JUGA :   Dewan Pers Bakal Periksa Direktur Jak TV Terkait Kasus Dugaan Perintangan Kasus di Kejagung

“Saya ucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan. Beliau (Gubernur) sudah menyiapkan dana untuk membeli hunian tetap. Alhamdulillah terima kasih,” katanya.

Ditambahkan, saat ini sudah ada dua tempat di wilayah Kecamatan Sirampog yang diusulkan. Keduanya adalah lahan di Desa Manggis dengan luas 1,8 hekatre dan Bumiwah seluas 1,6 hektare. Dua tempat ini sedang dalam kajian geologis.

“Kita masih menunggu kajian geologinya, untuk memastikan tanah tidak bergerak dan aman untuk ditinggali.,” ujarnya.

Terkait hunian sementara, rencananya akan mulai ditinggali pada 16 Mei 2025. Pihaknya melakukan kerja cepat untuk memfasilitasi para korban terdampak bencana, agar segera mendapatkan tempat tinggal yang layak.

“Kita tidak mau warga kami mengungsi terus di tenda. Kami perintahkan dinas terkait untuk segera menyiapkan,” katanya.

Salah seorang pengungsi, Abdul Bashar mengaku, senang karena pemerintah memperhatikan kondisi warga terdampak tanah bergerak di Desa Mendala. Mulai dari menyediakan fasilitas pengungsian yang representatif, hingga menyiapkan hunian sementara.

“Terima kasih untuk Gubernur dan Bupati yang sudah datang, kami benar-benar merasa diperhatikan,” ujarnya, saat ditemui di lokasi. (*)

BACA JUGA :   Potensi Banjir Rob Ancam Pesisir Pantura Jateng 6-13 November

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *