Semarang, Pesantenanpati.com – Sebanyak 130 masyarakat lanjut usia (lansia) menghadiri wisuda sekolah Lansia Pancasila Desa Kenteng, Bandungan, Kabupaten Semarang.
Deputi Bidang Kesejahteraan Keluarga dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN RI, Nopian Andusti, mengatakan bahwa sekolah Lansia Pancasila merupakan pembinaan warga agar merea lebih Sejahtera, aktif, mandiri, produktif, dan bermartabat.
“Sekolah lansia adalah model pendidikan nonformal dengan kurikulum terpadu yang menyenangkan, untuk menjaga kemandirian para lansia. Intinya, sekolah lansia itu membahagiakan para orang tua,” jelasnya.
Nopian menjelaskan pihaknya bersama Yayasan Indonesia Ramah Lansia telah mengadakan 747 sekolah lansia di Indoneisa hingga semester I 2024. Provinsi Jawa Tengah (Jateng) telah menyelenggarakan 177 dan 2.613 lansia telah lulus standar 1 dan 400 standar 2.
Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Perekonomian dan Pembangunan Hendy Lestari menyampaikan para wisudawan mencerminkan seorang yang pembelajar sepanjang hidupnya.
“Jadilah lansia yang mandiri dan motivator bagi lansia lainnya, untuk terus berkarya,” pintanya.
Kemudian, kader pendamping warga lansia Desa Kenteng, Ariani menyebutkan para lansia mengikuti kelas selama 10 bulan. Mereka diberi pembelajaran bersosialisasi, senam otak, dan ketrampilan membatik Shibori.
Diketahui, sekolah lansia di Desa Kenteng berhasil meluluskan lebih dari 300 masyarakat lansia. Seorang wisudawan tertua, Karmi (92), mengatakan bahwa dirinya senang bergabung dengan program ini.
“Saya senang bisa bergaul dengan yang lainnya,” kata Karmi. (*)