Pati, Pesantenanpati.com – Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi semua orang. Namun, pendidikan di pelosok daerah dinilai masih minim. Pasalnya, sarana dan prasarana di sana kurang.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, M. Nur Sukarno sangat prihatin. Ia mengatakan, pemerintah kurang memperhatikan sektor pendidikan. Sebab, saat ini masih ada daerah yang kurang disorot oleh pemerintah, seperti di pelosok daerah.
Menurutnya, masalah pendidikan di Indonesia ini belum bisa merata dan belum bisa merangkul aset bangsa yang ada di pelosok daerah negeri untuk mengejar bangku Pendidikan.
Oleh karena itu, Sukarno menekankan kepada pemerintah pusat supaya mau terjun di pelosok negeri dan mau melihat kondisi Pendidikan yang ada di sana.
Politisi dari Partai Golongan Karya (Golkar) itu beranggapan, semua anak semestinya memperoleh hak dan kewajiban yang sama untuk masalah Pendidikan, karena mereka semua adalah aset negeri pertiwi ini.
“Kalau saya memang harus ada perhatian di pendidikan. Karena itu SDM kan investasi jangka panjang. Terutama sistem pendidikan,” ucap Sukarno.
Ia menegaskan. Padahal pemerintah telah sukses dalam program wajib belajar 9 tahun, yang mana saat ini sudah mulai diterapkannya wajib belajar 12 tahun bagi putra putri bangsa.
Seharusnya, program yang bagus itu harus bisa di imbangi dengan pemerataan Pendidikan di pelosok-pelosok daerah.
“Ya harapan kami pemerintah bisa memperhatikan Pendidikan dan pemerataan di daerah pelosok dan tertinggal,” harapnya. (Adv)