Bahaya Konsumsi Gula Berlebih bagi Tubuh dan Otak

Pesantenanpati.comKonsumsi gula berlebih membawa risiko besar bagi tubuh dan otak. Namun sayangnya masih banyak orang yang belum menyadari dampaknya secara menyeluruh karena efeknya tak langsung terasa.

Tubuh manusia sebenarnya hanya membutuhkan sedikit gula untuk berfungsi optimal dan kebutuhan itu bisa dipenuhi dari karbohidrat kompleks seperti nasi, buah, atau sayur. Namun, saat gula tambahan masuk secara berlebihan, tubuh mulai menunjukkan tanda-tanda kelebihan beban.

Menurut American Heart Association, batas konsumsi gula tambahan yang disarankan adalah sekitar 25 gram per hari untuk perempuan dan 36 gram untuk laki-laki.

Namun dalam satu kaleng minuman soda saja, kandungan gulanya mencapai 39 gram.

Efek paling nyata dari konsumsi gula berlebih adalah meningkatnya risiko obesitas. Gula memicu lonjakan insulin, hormon yang bertugas mengatur gula darah. Jika terlalu sering terjadi, tubuh menjadi kebal terhadap insulin, akhirnya gula menumpuk menjadi lemak.

Selain itu, lonjakan gula yang drastis bisa membuat tubuh cepat lapar, sehingga kita cenderung makan lebih banyak dari yang dibutuhkan.

BACA JUGA :   8 Makanan yang Berpotensi Merusak Usus Kamu

Tak hanya tubuh, otak pun ikut terpengaruh. Gula bisa mengganggu kestabilan suasana hati dan fungsi kognitif.

Sebuah penelitian dari University of California menyebutkan bahwa konsumsi gula berlebih berpotensi mempercepat penuaan sel-sel otak dan menurunkan kemampuan belajar serta daya ingat.

Hal ini terjadi karena peradangan yang muncul akibat metabolisme gula dalam jumlah tinggi. Bahkan ada indikasi keterkaitan antara konsumsi gula berlebih dengan meningkatnya risiko depresi dan kecemasan.

Ironisnya, gula juga bersifat adiktif. Ketika dikonsumsi, gula memicu pelepasan dopamin di otak yang mengandung zat yang membuat kita merasa senang. Lama-lama, kita jadi terbiasa mengejar rasa senang itu dan mengabaikan dampaknya.

Inilah kenapa banyak orang sulit menghentikan kebiasaan ngemil manis, meski sudah tahu risikonya.

Beberapa alternatif sehat seperti madu murni, kurma atau buah segar bisa menggantikan kebutuhan rasa manis. Biasakan diri membaca label nutrisi sebelum membeli makanan atau minuman juga bisa membantu kita lebih sadar terhadap apa yang kita konsumsi. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed