Pesantenanpati.com – Perang Palestina dan Israel kembali memanas.
Media mengabarkan bahwa pasukan Hamas mampu menembus pertahanan kemanan canggih Israel hanya memakai hp merk Huawei. Benarkah?
Beberapa waktu lalu, Palestina berhasil mengejutkan Israel dengan Operasi Badai Al-Aqsa.
Ada banyak teori yang muncul tentang bagaimana Hamas yang berhasil mengecoh sistem pertahanan canggih milik Israel.
Salah satu teori yang menarik adalah bahwa pemimpin Hamas menggunakan perangkat Huawei seperti HP, tablet, dan laptop. Mereka mengklaim bahwa perangkat-perangkat ini tidak dapat disadap oleh intelijen.
Kabar ini kemudian mantan anggota Al Qaeda dan agen MI6 bernama Aimen Dean konfirmasi. Menurutnya, pemimpin dan militan Hamas sebenarnya kebanyakan menggunakan perangkat Huawei.
Semuanya berkaitan dengan larangan China menggunakan teknologi buatan Amerika Serikat.
Kondisi ini telah mendorong Huawei untuk mengembangkan sistem keamanan sendiri yang sangat sulit untuk dihack, kecuali oleh pihak asal China.
Pernyataan Aimen ini kemudian BeijingDai komentari, seorang ahli yang sering membahas teknologi, ekonomi, dan militer China. Menurut BeijingDai, sekarang menjadi masuk akal mengapa pemerintah AS sangat tidak suka dengan produk Huawei.
Huawei telah menjadi sasaran sanksi dan larangan oleh Amerika Serikat dan sekutunya karena mungkin berkolusi dengan pemerintah China dan mungkin membahayakan keamanan nasional negara-negara Barat. Huawei telah membantah tuduhan tersebut dan mengklaim bahwa produk-produknya aman dan tidak terlibat dalam spionase.
Salah satu dampak dari sanksi AS adalah bahwa Huawei tidak dapat menggunakan sistem operasi Android yang kembangkan oleh Google. Sebagai gantinya, Huawei telah mengembangkan sistem operasi sendiri yakni HarmonyOS, yang mungkin lebih tahan terhadap peretasan.
Demikian penjelasan mengenai Hamas yang hanya memakai perangkat milik Huawei untuk menyadap kemanan canggih Israel. Bagaimana tanggapanmu mengenai hal ini?