Pesantenanpati.com – Kabupaten Pati berhasil melakukan ekspor sejumlah komoditas ke Jepang. Ekspor dilakukan Kelompok Perhutanan Sosial (KPS) KTH Sukobubuk Rejo, Pati.
Sejumlah komoditas yang dimaksud diantaranya petai sebanyak 500 kilogram serta komoditas hasil hutan bukan kayu yang terdiri dari jengkol, cabai rawit orange, cabai merah keriting, cabai rawit hijau, daun salam, bunga pepaya, kelapa parut, nangka muda rebus dan daun singkong rebus.
Hasil wanatani atau agroforestri seberat 9 ton itu memiliki nilai Rp989 juta. Produk petani tersebut dihasilkan dari program Kebun Bibit Rakyat (KBR) Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (PDASRH) sebagai bentuk kolaborasi bersama pemulihan lahan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL).
“Alhamdulillah ini satu kontainer, per dua minggu nanti sudah bisa dikirim dua kontainer. Tadi saya bicara dengan beberapa teman-teman, di banyak negara juga permintaan yang sudah ada,” ujar Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni di Kantor Kementerian Kehutanan, Jakarta, Selasa (29/10/2024) saat melepas ekspor tersebut.
Sebagai informasi, pelepasan ekspor komoditas agroforestri hasil produksi KPS Sukobubuk Rejo, Pati ke Jepang ini difasilitasi oleh PT Asha Nouva International Indonesia dengan Sariraya Co.Ltd Japan, kedua perusahaan ini telah menjalin kerja sama dengan Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan. (*)