Pati, Pesantenanpati.com – Menjelang musim panen pada bulan Oktober-Desember 2024, Kabupaten Pati diharapkan tidak mengalami defisit pangan.
Hal itu disampaikan oleh Penjabat Bupati Pati, Sujarwanto Dwiatmoko. Ia mewanti-wanti agar defisit pangan tak terjadi utamanya beras.
Oleh karena itu, kesiapsiagaan cadangan beras daerah, serta diversifikasi pangan untuk mengurangi ketergantungan pada beras dinilai penting.
Selain itu, program Sistem Pangan Hasil Pertanian (SPHP) juga perlu didorong agar pasokan tetap terjaga.
“Kami berharap tidak ada gejolak harga atau kelangkaan pangan. Penimbunan stok harus dalam batas wajar, dan pengecekan stok akan dilakukan oleh Satgas Pangan Polri,” jelasnya.
Untuk inflasi Kabupaten Pati sendiri terpantau terkendali dan ketersediaan pangan cukup. Dimana stok pangan daerah mencapai lebih dari 70 ton.
Ia menyebut bahwa pemerintah akan melakukan upaya tambahan pada daerah rawan pangan dan kantong kemiskinan.
“Harga beras di pasar saat ini masih stabil,” pungkasnya.
Sementara itu, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Tengah dinilai akan menghadapi tantangan dalam pengendalian inflasi beberapa bulan ke depan. Pengendalian inflasi di Jateng sendiri tergolong baik. Namun tetap perlu ada perhatian serius agar inflasi di Jawa Tengah tetap di bawah rata-rata nasional. (*)