Pati, Pesantenanpati.com – Jatah pupuk NPK di Pati diketahui berkurang, jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan dengan alokasi pada tahun 2022 lalu.
Fungsional Analis Sarana dan Prasarana (Ansarpras) Dispertan Pati, Aldoni Nurdiansyah menyebutkan alokasi pupuk NPK tahun ini direncanakan 26 ribu ton, sedangkan tahun lalu mencapai 30 ribu ton.
“Tahun depan berbeda dengan tahun kemarin. Ini sudah ditetapkan SK gubernur . Untuk urea 47 ribu ton . NPK 26 ribu ton setahun,” ujar Doni.
Diketahui, pupuk NPK merupakan pupuk yang esensial bagi petani. Seperti namanya pupuk NPK mengandung 3 unsur utama yakni nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K).
Ketiga unsur tersebut dibutuhkan tanaman untuk merangsang pertumbuhan akar batang dan buah.
Petani biasanya menggunakan pupuk NPK dalam jumlah banyak. Sayangnya, alokasi pupuk jenis ini selalu mengalami penurunan.
Tahun ini Dispertan Pati mengajukan sebanyak 52 ribu ton pupuk NPK namun pemerintah hanya memberikan alokasi setengahnya.
Berkurangnya alokasi pupuk ini berkaitan dengan langkanya bahan baku pupuk dunia yang membuat Indonesia harus beradaptasi.
Wacana pengurangan pupuk NPK ini juga menjadi perhatian dari Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati Narso.
Menurutnya petani bahkan pemerintah daerah tidak bisa berbuat banyak terhadap turunnya alokasi pupuk tersebut. Mengingat krisis pupuk dialami oleh masyarakat dunia.
“kalau masalah pupuk domain pemerintah pusat dan memang saat ini beberapa tahun yang kita ajukan realisasikan kurang, kurangnya sangat jauh. Itu yang menyebabkan pupil bersubsidi kurang untuk para petani,” ujarnya.
Meski demikian, ia mengharapkan tahun depan pemerintah memberikan alokasi pupuk lebih besar untuk Kabupaten Pati mengingat luasan lahan sawah produktif di Pati juga luas.
“Kami harapkan pemerintah konsen terhadap kesejahteraan dan pemberdayaan petani untuk memberikan subsidi yang lebih besar kepada petani khususnya pupuk,” tandasnya.(adv)
Penulis: Moh Anwar