Pesantenanpati.com – Pekan ini, sejumlah titik di Pulau Bali mengalami hujan deras sampai banjir, yang menyebabkan beberapa akses jalan terputus, termasuk Jalan WR Supratman hingga Jalan Raya Batubulan.
Selain itu, banjir ini juga menyebabkan sejumlah sarana publik seperti halte bus dan tiang kabel komunikasi menjadi rusak. Luapan air juga menyebabkan ruko yang ada di bawah ruas jalan besar menjadi terendam.
Peristiwa ini disoroti oleh pakar klimatologi dan perubahan iklim Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin yang mengungkapkan penyebab fenomena tersebut.
Total hujan yang turun di wilayah Sanur berdasarkan data Erma, yaitu mencapai 216 mm, hingga telah masuk ke dalam kategori hujan ekstrem.
Melansir dari CNBC Indonesia, salah satu penyebabnya adalah adanya anomali sirkulasi atau Badai Vortex 93S yang telah terbentuk sejak Dasarian II bulan September dan resmi dikonfirmasi dari temuan Kamajaya milik BRIN.
Penyebab selanjutnya yaitu berhubungan dengan aktivitas gelombang Roseby yang berpengaruh besar terhadap penjalaran uap air dari Samudera Hindia ke wilayah Jawa, Bali, dan seterusnya di selatan.
Menurut Erma, penjalaran uap air dari Barat ke Timur tidak akan terjadi tanpa adanya Roseby. Di wilayah Bali, hujan yang turun dari Samudera Hindia bagian Selatan terjadi dari pembentukan awan dari siang hari dan berubah menjadi deep contactive cumulonimbus.
Pembentukan awan cumulonimbus dimulai sekitar pukul jam 5 sore yang disuplai dari laut Bali yang masuk ke darat, berubah menjadi pembentukan awan, hingga menyebabkan pelembaban dari laut.
Sementara Angin Moonson Australia yang tengah menguat juga menyebabkan awan-awan bergerak, yang di sisi lainnya juga terjadi kelembapan atmosfer tinggi akibat efek penjalaran Roseby tersebut. (*)