Pesantenanpati.com – Siti Fatimah (46), mantan pekerja migran Indonesia (PMI) sukses menjadi pebisnis usai kembali ke Indonesia pada Mei 2017 setelah lima tahun bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) di Hongkong.
Melansir dari Detik Finance, perempuan asal Trenggalek, Jawa Timur itu menganggap pekerjaan TKW tidak bisa berkembang dan belum cukup memenuhi kebutuhan hidupnya dengan status yang disandang sebagai single parent yang harus menghidupi anak-anaknya.
Tepat akhir 2017, Fatimah membuat jajanan tradisional berbahan dasar singkong untuk dijual dengan nama produk Qtello Ayu dengan modal awal sebesar Rp700 ribu yang berasal dari sisa tabungannya selama menjadi TKW.
Berawal dari tiga varian produk, yaitu ongol-ongol, getuk dan kelepon, usahanya kini berkembang menjadi sembilan varian termasuk sarang burung, getuk bakar, talam lapis, talam pisang, hingga singkong goreng modern seperti Singju Krispi dan Cendol Ayu.
Dengan menggunakan kemasan yang inovatif agar menarik secara visual, Fatimah memanfaatkan WhatsApp, grup alumni, hingga media sosial lain untuk strategi pemasarannya dengan metode getok tular atau dari mulut ke mulut.
Kini, bisnis Qtello Ayu semakin berkembang hingga memiliki pelanggan tetap dari dalam seperti Tulungagung dan Trenggalek maupun luar daerah seperti Surabaya hingga Jakrta dengan produksi mencapai 400 kotak per hari dan omzet harian mencapai rata-rata Rp1 juta.
Saat ini, Fatimah telah dibantu oleh keluarga dan dua karyawan hariannya untuk memenuhi pesanan pelanggan dengan dijalankan dari rumah, sembari tetap menjaga kualitas dan kesegaran produk.
Dari keuletannya itu, Fatimah bahkan berhasil melunasi utangnya hingga membeli mobil untuk operasional.
Produknya mulai bercabang di provinsi Jawa Barat, Bandung, dibawa oleh sang anak yang sudah berkeluarga.
Untuk lebih mengetahui secara lengkap prouknya, Fatimah memasarkan melalui akun Instagram resmi @qtelloayu_trenggalek. (*)
