Pesantenanpati.com – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI melayangkan protes kepada pemerintah Malaysia atas peristiwa penembakan pekerja migran Indonesia (PMI) yang menyebabkan 1 orang tewas.
Wakil Ketua DPR, Cucun Ahmad Syamsurijal mengatakan bahwa Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) seharusnya memberikan peringatan. Dan tindakan yang dilakukan menurutnya berlebihan.
“Kalau memang harus dilakukan peringatan dan tindakan, semestinya gunakan cara-cara soft approach. Penggunaan senjata api oleh aparat kepada warga sipil sangat berlebihan,” jelasnya dilansir dari Kompas.
Selain korban tewas, empat orang diketahui mengalami luka-luka. Pihaknya pun meminta pemerintah Indonesia untuk memberikan perlindungan bagi korban yang masih dirawat di Malaysia.
“Dukacita mendalam bagi PMI yang menjadi korban tewas dan luka-luka akibat penembakan di Perairan Tanjung Rhu, Malaysia. Kita mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan personel dari otoritas Malaysia tersebut,” jelasnya.
Sebelumnya, PMI ditembak di Perairan Tanjung Rhu, Malaysia pada Jumat (24/1) oleh otoritas Maritim Malaysia, yaitu Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM).
Penembakan dilakukan saat PMI yang tak sesuai prosedur berjumlah 26 orang hendak keluar dari Malaysia secara ilegal menggunakan boat. Dalam perjalanan, boat yang mereka tumpangi dikejar kapal patroli APMM hingga terjadi aksi penembakan. (*)