Pertolongan Pertama Saat Digigit Ular

Pesantenanpati.com – Ketika mengalami gigitan ular, maka tindakan yang cepat dan tepat penting dilakukan. Apalagi jika ular tersebut berbisa.

Perlu diketahui jika gejala gigitan ular berbisa dapat bervariasi tergantung pada jenis ular dan seberapa banyak bisa yang disuntikkan.

Umumnya gigitan ular berbisa menyebabkan nyeri dan pembengkakan, kulit di sekitar gigitan dapat berubah warna menjadi merah, biru atau ungu, merasa pusing, kebingungan hingga pingsan. Selain itu mengalami mual dan muntah, sulit bernapas, hingga mengalami gangguan penglihatan.

Berikut langkah pertolongan pertama yang harus dilakukan terhadap korban gigitan ular:

Tenang dan kurangi gerakan

Penting untuk tetap tenang dan tidak panik, serta hindari gerakan tubuh sebanyak mungkin. Karena panik dapat mempercepat detak jantung dan mempercepat penyebaran bisa, serta gerakan dapat menyebarkkan bisa lebih cepat ke seluruh tubuh.

Posisikan Area Bekas Gigitan

Usahakan untuk menjaga area yang digigit ular tetap berada di bawah tingkat jantung. Hal ini dapat membantu memperlambat aliran bisa ke jantung dan organ vital lainnya.

BACA JUGA :   8 Gejala Kesehatan yang Harus Diperhatikan

Lepaskan Perhiasan dan Pakaian Ketat

Segera lepaskan perhiasan, ataupun aksesoris lainnya serta pakaian yang ketat di sekitar area gigitan untuk menghindari pembengkakan yang lebih parah.

Bersihkan Luka dengan Hati-hati

Bersihkan luka akibat gigitan ular dengan air bersih atau sabun jika tersedia. Hindari menggosok area bekas gigitan ulara dan jangan mencoba mengeluarkan bisa dengan cara menghisap atau memotong luka, karena dapat memperburuk kondisi.

Immobilisasi Area Gigitan

Gunakan bidai atau kain untuk mengimmobilisasi area yang terkena gigitan ular. Namun hindari penggunaan tourniquet (tali pengikat) karena dapat menyebabkan kerusakan jaringan lebih parah.

Segera Minta Bantuan Medis

Hubungi layanan darurat medis atau bawa korban ke fasilitas kesehatan segera. Berikan informasi tentang jenis ular yang menggigit jika memungkinkan, karena hal tersebut dapat membantu dalam pemberian antiverom yang tepat.

Pantau Kondisi Korban

Pantau terus kondisi korban selama perjalanan ke rumah sakit, termasuk pernapasan, denyut nadi dan tingkat kesadaran. Segera lakukan resusitasi jantung paru (RJP) apabila korban kehilangan kesadaran atau berhenti bernapas. (*)

BACA JUGA :   Buah yang Bisa Dikonsumsi Setiap Hari, Baik untuk Kesehatan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *