Pengertian Flu Burung dan Cara Pencegahannya

Pesantenanpati.com – Flu burung atau avian influenza adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza tipe A yang biasanya menyerang unggas, seperti ayam, bebek, dan burung liar. Namun dalam kondisi tertentu, virus ini dapat menular ke manusia.

Melansir dari Alodokter, jenis yang paling dikenal karena tingkat bahayanya adalah H5N1 dan H7N9. Infeksi flu burung pada manusia dapat menyebabkan gejala seperti demam tinggi, batuk, sesak napas, hingga komplikasi serius yang berisiko fatal jika tidak segera ditangani.

Penularan flu burung ke manusia umumnya terjadi melalui kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi, menyentuh permukaan yang terkontaminasi, atau menghirup percikan cairan dari unggas sakit.

Karena itu, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan, terutama di daerah yang memiliki aktivitas peternakan unggas padat atau pasar hewan hidup. Untuk mencegah penularan flu burung, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan.

Pertama, hindari kontak langsung dengan unggas yang sakit atau mati mendadak, termasuk tidak memegang bangkai unggas tanpa perlindungan. Kedua, pastikan daging ayam dan telur dimasak hingga benar-benar matang, karena panas mampu mematikan virus influenza.

BACA JUGA :   Menstruasi Tidak Teratur, Pertanda Apa?

Organisasi Kesehatan Dunia juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan tangan, sehingga mencuci tangan dengan sabun setelah memegang unggas atau produk unggas menjadi langkah dasar yang tidak boleh dilewatkan.

Bagi yang bekerja di peternakan atau pasar unggas, penggunaan alat pelindung diri seperti masker dan sarung tangan sangat dianjurkan. Jika menemukan unggas mati mendadak dalam jumlah banyak, masyarakat dianjurkan segera melapor ke dinas peternakan setempat untuk mencegah penyebaran lebih luas.

Dengan menjaga kebersihan, menghindari paparan langsung, dan tetap mengikuti informasi resmi dari pemerintah maupun lembaga kesehatan internasional, risiko penularan flu burung dapat ditekan.

Pencegahan lebih efektif dilakukan sebelum virus menyebar, sehingga kesadaran masyarakat menjadi kunci utama. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *