Pesantenanpati.com – Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor (IPB), Antonius Suwanto membahas tentang proses alami dari pengawetan makanan fermentasi yang mampu meningkatkan kualitas gizi dan menguatkan sistem imun tubuh.
“Fermentasi adalah proses alami di mana mikroorganisme mengubah karbohidrat menjadi alkohol, asam organik, dan gas,” jelas Antonius dalam tayangan di kanal YouTube IPB TV, dikutip langsung dari laman resmi IPB.
Beberapa makanan seperti tempe, yoghurt dan ciri khas Korea Selatan kimchi, justru disebut memiliki manfaat yang sangat besar bagi kesehatan tubuh, meskipun pengawetannya menghasilkan rasa, aroma dan tekstur yang berbeda.
“Tempe itu malah lebih ramai, bukan cuma bakteri. Di situ ada kapang dari Rhizopus yang membuat butiran kedelai bisa menyatu. Ada pula banyak ragam bakteri yang berperan sehingga tempe punya aroma, rasa, dan komposisi kimia yang berbeda dari kedelainya,” tuturnya.
Mikroorganisme yang dikandungnya menjadi bentuk utama atas manfaat terbesar dari makanan fermentasi, karena berhasil memaparkan sistem imun terhadap antigen. Hal inilah yang membantu sistem imun mengenali ancaman dan membentuk antibodi.
Kandungan dalam makanan fermentasi ini juga disebut sebagai pemicu utama bagi sel darah putih yang selama ini telah menjadi sistem pertahanan utama manusia, melalui bakteri-bakteri yang tidak berbahaya.
Untuk itu, cara terbaik mengonsumsi makanan fermentasi agar tidak merusak struktur mikroorganisme, adalah dengan cukup digoreng atau direbuh tanpa diolah bermacam-macam bentuk, seperti dibuat kripik pada tempe.
“Kalau dibuat keripik, mungkin bakterinya sudah berantakan, jadi kualitasnya lebih rendah dibanding tempe goreng atau tempe bacem,” tambahnya.
Makanan fermentasi sangat layak menjadi bagian penting dari pola makan modern yang sehat dan alami, karena selain dapat melestarikan kearifan lokal juga menjadi langkah baik yang sederhana untuk menjaga imunitas tubuh. (*)
