Pesantenanpati.com – Makanan fermentasi semakin populer karena dianggap menyehatkan, unik rasanya, dan ternyata sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Mulai dari tempe, kimchi, yogurt, hingga tape, semuanya masuk kategori makanan fermentasi.
Tapi, apa sih yang sebenarnya terjadi dalam proses fermentasi? Dan kenapa makanan ini dianggap bermanfaat? Yuk, kita kulik beberapa fakta menarik tentang makanan fermentasi yang mungkin belum kamu tahu!
- Fermentasi Itu Proses Alami dan Tradisional
Fermentasi adalah proses penguraian gula oleh mikroorganisme seperti bakteri atau ragi. Proses ini menghasilkan senyawa baru seperti asam laktat, alkohol, atau gas, tergantung jenis makanannya. Proses ini sudah dikenal sejak zaman Mesir kuno untuk mengawetkan makanan, bahkan jauh sebelum teknologi pendingin ditemukan.
- Mikroorganismenya Justru Menguntungkan Tubuh
Makanan fermentasi mengandung probiotik alami, yaitu bakteri baik yang membantu menyeimbangkan flora usus. Probiotik ini penting untuk sistem pencernaan, meningkatkan imunitas, bahkan bisa memengaruhi suasana hati.
Menurut jurnal “Frontiers in Microbiology” (2020), konsumsi rutin makanan fermentasi dapat meningkatkan diversitas mikrobiota usus dan memperbaiki fungsi pencernaan.
- Setiap Negara Punya Versi Sendiri
Makanan fermentasi bukan cuma khas Asia. Di Korea ada kimchi, di Jepang ada miso dan natto, di Indonesia ada tempe, tape, dan peuyeum. Sementara di Eropa, ada sauerkraut (kol fermentasi khas Jerman) dan kefir. Masing-masing punya teknik dan cita rasa unik sesuai budaya lokalnya.
- Rasanya Aneh di Awal, tapi Bikin Nagih
Karena proses fermentasi menghasilkan rasa asam atau sedikit menyengat, banyak orang perlu waktu untuk terbiasa. Tapi begitu lidah sudah adaptasi, makanan fermentasi bisa bikin ketagihan. Rasanya kompleks, gurih, dan memberikan sensasi “umami” yang memuaskan.
- Baik, tapi Harus Tetap Dikontrol Konsumsinya
Meskipun menyehatkan, tidak semua makanan fermentasi cocok dikonsumsi berlebihan. Beberapa mengandung kadar garam tinggi seperti kimchi atau acar, dan sebagian orang dengan kondisi tertentu (misalnya, masalah lambung) perlu berhati-hati.
Pilih produk yang dibuat secara alami, tanpa tambahan bahan kimia atau pengawet buatan. Makanan fermentasi bukan sekadar tren, tapi warisan kuliner dan kesehatan yang sudah terbukti manfaatnya dari masa ke masa. (*)