Pesantenanpati.com – Di era modern yang serba cepat ini, banyak orang terjebak dalam lingkaran overthinking (terlalu banyak berpikir) hingga sulit beristirahat. Pikiran yang terus berputar tentang pekerjaan, hubungan sosial, atau masa depan sering kali membuat seseorang sulit tidur nyenyak.
Padahal, kurang tidur bukan sekadar membuat tubuh lelah keesokan harinya, tetapi juga dapat menimbulkan dampak serius bagi kesehatan fisik maupun mental jika dibiarkan terus-menerus.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC, 2024), orang dewasa membutuhkan waktu tidur ideal antara 7–9 jam per malam.
Namun, survei menunjukkan lebih dari 35% orang dewasa di dunia tidak mendapatkan durasi tidur yang cukup, terutama karena kebiasaan overthinking sebelum tidur.
Kurangnya waktu tidur menyebabkan otak tidak memiliki cukup waktu untuk memperbaiki sel-sel saraf, yang berujung pada penurunan daya konsentrasi dan produktivitas.
Dari sisi fisik, kurang tidur dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh. Saat tubuh tidak mendapatkan istirahat yang cukup, produksi antibodi dan sel-sel pelindung dari infeksi menurun. Akibatnya, seseorang menjadi lebih rentan terkena flu, demam, dan penyakit ringan lainnya.
Bahkan, penelitian dari Harvard Medical School (2024) menyebutkan bahwa kurang tidur kronis dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, obesitas, dan diabetes tipe 2.
Dampak lainnya yang tak kalah serius adalah terhadap kesehatan mental. Kurang tidur memperparah gejala kecemasan dan depresi karena mengganggu keseimbangan hormon dopamin dan serotonin, dua hormon yang berperan dalam menjaga suasana hati tetap stabil.
Akibatnya, seseorang lebih mudah marah, merasa gelisah, dan sulit berpikir jernih. Lingkaran ini berlanjut karena semakin stres seseorang semakin sulit pula ia tidur, hingga menciptakan siklus yang melelahkan antara overthinking dan insomnia.
Selain itu, kurang tidur juga memengaruhi pengambilan keputusan. Otak yang lelah cenderung bereaksi impulsif dan sulit menilai risiko dengan baik. Kondisi ini berbahaya terutama bagi mereka yang bekerja di bidang yang menuntut ketepatan, seperti pengemudi, tenaga medis, atau pekerja industri.
Untuk keluar dari jebakan ini, penting bagi kita untuk membangun rutinitas tidur yang sehat. Hindari menatap layar ponsel setidaknya 30 menit sebelum tidur, biasakan tidur dan bangun di jam yang sama setiap hari, serta lakukan relaksasi ringan seperti membaca atau mendengarkan musik lembut.
Jika pikiran terasa penuh, tuliskan kekhawatiranmu di jurnal agar otak merasa lebih tenang. Dengan memperbaiki pola tidur, kita tidak hanya menenangkan pikiran, tapi juga melindungi diri dari berbagai gangguan kesehatan jangka panjang. (*)

 
																						




