Pesantenanpati.com – Dalam berbagai aktivitas, di sela-sela kefokusan secara tidak sadar sering kali tiba-tiba kita menguap tanpa disengaja.
Umumnya, menguap berkaitan erat dengan rasa kantuk dan lelah. Namun, apakah semua kuap itu selalu berkaitan dengan kantuk?
Dilansir dari Alodokter, sebuah teori menjelaskan bahwa menguap merupakan salah satu bentuk mekanisme tubuh dalam rangka meningkatkan jumlah oksigen.
Jika dalam satu hari aktivitas menguap terjadi terlalu sering bahkan tanpa bersamaan dengan rasa kantuk, hal ini mungkin menjadi tanda adanya kondisi medis tertentu.
Menguap menjadi salah satu upaya alami tubuh untuk mendinginkan otak. Ketika menguap, otot leher, rahang, dan wajah akan meregang, sehingga meningkatkan aliran darah di bagian kepala dan wajah.
Beberapa kondisi seperti ketika udara lebih sejuk dari biasanya, tubuh mengeluarkan refleks kuap yang diduga berfungsi membantu mendinginkan otak.
Secara alamiah, menguap juga bersifat menular yang diduga memiliki kaitan dengan rasa empati terhadap seseoarng. Hal ini yang sering terjadi jika kamu mudah menguap ketika melihat orang lain juga menguap.
Namun, beberapa penyakit tertentu juga ditandai dengan aktivitas menguap yang terlalu sering, seperti: anemia atau kurang darah, sinkop vasovagal atau kondisi akibat refleks saraf berlebihan di dalam tubuh yang membuat seseorang mudah pusing dan pingsan.
Selain itu, ada juga sleep apnea, kelainan tiroid, narkolepsi, gangguan otak seperti tumor, stroke atau epilepsi hingga penyakit kronis seperti multiple sclerosis, diabetes dan gagal hati.
Mengenai masalah ini, pastikan kamu berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan darah, CT scan atau MRI otak, elektroensefalogram (EEG) dan sleep study untuk menentukan penyebab dari sering menguap tersebut. (*)