Pesantenanpati.com – Aktivitas fisik seperti berjalan kaki disebut dapat menjaga elastisitas pembuluh darah, seperti penurunan tekanan dan penumpukan plak, meningkatkan kadar kolesterol hingga membantu memperkuat otot jantung.
Lantas, bagaimana cara berjalan kaki yang benar agar manfaatnya dapat diterapkan langsung untuk kesehatan tubuh, utamanya pada jantung?
Melansir dari CNN Indonesia, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Michael Tanaka menyebut terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi agar aktivitas jalan kaki bisa dianggap sebagai olahraga untuk kesehatan, di antaranya ialah dilakukan dalam intensitas cepat.
“Jalan kaki itu olahraga, tapi ada syaratnya. Syaratnya harus cepat. Jadi, bukan jalan santai. Jalan santai itu tidak dianggap olahraga,” jelas Michael saat ditemui di Siloam Hospitals Lippo Village, Tangerang.
Jalan kaki dengan ritme cepat perlu dilakukan agar detak jantung dapat meningkat hingga memberikan manfaat bagi sistem kardiovaskular.
“Olahraga itu heart rate-nya harus naik, detak jantungnya. Kalau jalan santai di mal, ada AC, itu enggak naik heart rate-nya, itu bukan termasuk olahraga,” tegasnya.
Kemudian menurut Michael, pastikan ketika melakukan aktivitas jalan kaki dengan ritme cepat tidak terdapat distraksi yang dapat membuat berhenti tiba-tiba sebelum olahraga selesai dilakukan. Durasi terbaik yang disarankan oleh Michael, ialah setidaknya selama 30 menit setiap hari.
Jika memang memungkinkan, pastikan melakukannya secara rutin setiap pekan. Jika tidak, maksimalkan hingga paling tidak selama lima hari. (*)

 
																						










