Pesantenanpati.com – Di tengah kehidupan modern yang penuh tekanan, banyak orang kini memilih liburan dengan tujuan yang lebih bermakna, yaitu untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Tren ini dikenal sebagai liburan religi, di mana perjalanan spiritual seperti ziarah, kunjungan ke tempat bersejarah Islam, atau wisata ke pesantren dan masjid besar menjadi alternatif untuk menenangkan jiwa.
Menurut data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), wisata religi menjadi salah satu sektor dengan pertumbuhan tertinggi di Indonesia, mencatat peningkatan kunjungan hingga 18 persen dibanding tahun sebelumnya.
Kota-kota seperti Demak, Kudus, Cirebon, dan Madura menjadi destinasi favorit karena memiliki situs bersejarah yang berkaitan dengan penyebaran Islam di Nusantara. Ziarah ke makam wali songo, misalnya, tidak hanya menjadi aktivitas spiritual tetapi juga memperkaya wawasan budaya.
Banyak wisatawan mengaku merasakan ketenangan batin setelah berkunjung ke tempat-tempat tersebut. Hal ini sejalan dengan konsep spiritual healing, di mana kegiatan religius diyakini mampu mengurangi stres dan memperbaiki kesehatan mental.
Selain itu, beberapa agen perjalanan kini mulai menyediakan paket spiritual tour yang memadukan wisata alam dengan refleksi keagamaan.
Contohnya, perjalanan ke Masjid Tiban Malang yang terkenal karena keindahan arsitekturnya, atau wisata religi di Lombok yang dikenal sebagai “Pulau Seribu Masjid”.
Pendekatan ini tidak hanya menarik bagi jamaah dewasa, tetapi juga generasi muda yang ingin mencari pengalaman rohani dengan cara yang lebih santai dan personal.
Meski begitu, liburan religi tetap menuntut kesadaran dan adab. Setiap peziarah diharapkan menjaga kesopanan, menghormati tempat ibadah, serta menahan diri dari perilaku konsumtif yang berlebihan.
Dengan semakin banyaknya pilihan dan kemudahan akses transportasi, liburan religi menjadi tren positif yang menggabungkan wisata dan ibadah dalam satu perjalanan. Di tengah hiruk-pikuk dunia digital, langkah menuju tempat suci bisa menjadi jeda yang berharga untuk memperbarui semangat hidup. (*)







