Pesantenanpati.com – Musibah bisa datang kapan saja, baik berupa kehilangan, sakit, kegagalan, maupun ujian hati. Bagi sebagian orang, musibah terasa seperti akhir segalanya. Tapi dalam Islam, musibah justru bisa jadi bentuk kasih sayang dan pelajaran yang berharga dari Allah.
Berikut ini beberapa hikmah di balik musibah menurut pandangan Islam:
- Penghapus Dosa dan Kesalahan
Musibah bisa menjadi sarana penggugur dosa. Rasa sakit dan kesulitan yang dialami seorang hamba, bahkan hanya karena tertusuk duri, dapat menjadi sebab diampuninya dosa-dosa kecil. Seperti dalam Hadis Riwayat Bukhari no. 5641 yang berbunyi:
“Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengan dosa-dosanya”.
- Ujian untuk Meningkatkan Derajat
Kadang musibah datang bukan karena kita banyak melakukan dosa, tetapi karena Allah ingin mengangkat derajat kita di sisi-Nya. Orang-orang saleh sering diuji berat bukan karena keburukannya, tapi karena Allah ingin mendekatkannya.
Dalam Hadis Riwayat Tirmidzi no. 2399 disebutkan, bahwa:
“Cobaan itu akan senantiasa bersama orang yang beriman baik laki laki ataupun perempuan baik berkaitan dengan dirinya, anaknya ataupun hartanya sampai dia berjumpa dengan Allah tanpa membawa dosa.”
- Membentuk Kesabaran dan Ketawakalan
Musibah mendidik kita untuk bersabar, menguatkan hati dan berserah diri pada Allah. Lewat ujian, kita belajar menerima ketentuan-Nya dengan lebih ikhlas dan lapang. Hal ini dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah (155–157)
“Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar… Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka…”
- Menghidupkan Hati dan Introspeksi Diri
Kadang, hati yang lalai hanya bisa tersentuh saat ditimpa musibah. Musibah menjadi momen terbaik untuk merenungi hidup, memperbaiki hubungan dengan Allah, dan menyadari kelemahan diri. Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dalam Madarij As-Salikin menulis bahwa musibah bisa menjadi sebab hati kembali hidup dan sadar akan hakikat dunia.
- Tanda Cinta Allah kepada Hamba-Nya
Bukan hanya nikmat yang merupakan tanda cinta Allah, tapi juga ujian. Ketika Allah sayang kepada seseorang, Dia akan mengujinya agar ia lebih dekat, lebih kuat, dan tidak tergantung pada makhluk.
Dalam kacamata Islam, musibah bukanlah hukuman, melainkan ujian dan sarana penyucian jiwa. Cara kita menyikapi musibah menentukan kualitas keimanan. (*)