Realisasi Penyaluran KUR di Jateng Capai Rp30,48 Triliun

Pesantenanpati.com Realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Jawa Tengah mencapai Rp30,48 triliun atau 16,9 persen dari total nasional. Jumlah penerimanya ada 590.316 debitur.

Hal itu sebagaimana yang disampaikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha BUMN Kementerian Koordinator Bidang Ferry Irawan.

“Ini membuktikan bahwa pelaku UMKM di Jawa Tengah benar-benar memanfaatkan KUR secara optimal. Hal ini juga didukung posisi PT Jamkrida sebagai penjamin risiko, dan peran Bank Jateng sebagai penyalur,” ujarnya.

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin pun menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya.

Alhamdulillah, penyerapan KUR di Jawa Tengah menjadi yang terbesar secara nasional. Ini berkat kerja keras bersama, mulai dari pemerintah daerah, perbankan, penjamin, hingga para pelaku usaha,” jelasnya.

Taj Yasin berharap, keberadaan KUR tidak hanya memperkuat sektor pertanian melalui Kredit Alsintan, tetapi juga menggerakkan industri padat karya yang mampu menyerap banyak tenaga kerja.

Tokoh yang akrab disapa Gus Yasin ini berharap, FGD tersebut menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, perbankan, penjamin, dan pelaku usaha.

BACA JUGA :   Persiapan Sambut Mudik Lebaran, Perbaikan Jalan Provinsi di Jateng Capai 95 Persen

Dengan capaian penyaluran KUR yang sudah terbukti, Jawa Tengah diharapkan terus menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi, mendukung ketahanan pangan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kalau sistemnya bagus, saya rasa sumbangan kita untuk ketahanan pangan bisa lebih besar lagi, bahkan bisa menjadi nomor satu,” ucapnya.

Dalam acara tersebut, juga dilakukan penyerahan simbolis Kredit Alsintan kepada beberapa pelaku usaha, di antaranya Totok Rusdiyanto, pengusaha jasa persewaan alsintan (debitur Bank Jateng), dengan plafon Rp505 juta.

Kemudian Antok, pelaku usaha alsintan (calon debitur BRI, plafon Rp550 juta), Kaharudin, pengusaha jasa penyewaan alsintan (calon debitur Bank Mandiri, plafon Rp520 juta). Terakhir, Achmad Samsul Hadi, pelaku usaha jasa taxi alsintan (combine harvester) dan perdagangan gabah (calon debitur BNI, plafon Rp540 juta). (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *