Lahan Kritis di Jateng Capai 317.629 Hektare

Pesantenanpati.comLahan kritis di Jawa Tengah saat ini masih ada 317.629 hektare. Jumlah ini berkurang sebanyak 75 hektare dibandingkan dengan tahun 2024 yang ada di angka 392 ribu hektare.

Pemulihan lahan kritis tersebut terus dilakukan melalui program perhutanan sosial. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jawa Tengah, Widi Hartanto pun mendorong agar terus dilakukan pemulihan lahan kritis tersebut, melalui program perhutanan sosial.

“Sudah ada penurunan yang cukup signifikan, terkait dengan luasan lahan kritis yang ada di Jawa Tengah,” ujarnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mengatakan bahwa perhutanan sosial diharapkan bisa memberikan dampak sosial sekaligus menjaga kawasan hutan lestari.

“Konsep perhutanan sosial ini tidak mengabaikan fungsi kawasan hutan,” kata sekda.

Karenanya, pemulihan lahan kritis khususnya melalui konsep program perhutanan sosial perlu pendampingan penuh, supaya kondisi hutan masih terjaga sebagaimana fungsinya. Dengan begitu, hutan tetap menjadi penjaga ekosistem alam.

Sumarno mendorong pendampingan penuh dengan skema perhitungan yang tepat. Di antaranya, 50% pemanfaatan perhutanan sosial dengan tanaman keras, 30% tanaman keras buah-buahan, dan 20% tanaman semusim.

BACA JUGA :   Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis Sudah Dimulai Hari Ini, Ini Pesan Nana Sudjana

“Dengan konsep ini fungsi hutan ini akan menjadi lebih pulih dan punya dampak ekonomi kepada masyarakat sekitar. Mudah-mudahan dengan konsep ini pelestarian hutan di Jawa Tengah akan terjaga dengan baik,” ucapnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *