Jateng Siap Dukung Swasembada Garam 2027

Pesantenanpati.com – Jawa Tengah siap mendukung swasembada garam di tahun 2027. Pemprov Jateng sendiri telah menerbitkan Pergub Nomor 20 Tahun 2024 tentang Rencana Induk Pergaraman Daerah, yang mengatur hilirisasi industri garam Jateng mulai dari praproduksi hingga pemasaran.

Plt Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jateng Lilik Harnadi mengatakan bahwa Jateng merupakan penghasil garam nomor dua setelah Jatim.

Ada 631 ribu ton garam yang diproduksi Jateng pada 2024 lalu. Sedangkan kebutuhan konsumsi dan industri yang ada di Jawa Tengah hanya sekitar 119 ribu ton per tahun.

“Artinya kita sudah surplus karena produksi kita sekitar 600 ribu ton,” jelasnya.

Dengan dikeluarkannya Pergub Nomor 20 Tahun 2024 yang mengatur tentang Rencana Induk Pergaraman Daerah, diharapkan bisa mendukung tujuan swasembada garam.

Dimana dalam Pergub tersebut mengatur daerah di Pantura dan Pansela Jateng yang menjadi sentra penghasil garam. Yaitu Kecamatan Kaliori (Rembang), Kecamatan Batangan (Pati), Kecamatan Kedung (Jepara), Kecamatan Wedung (Demak), dan Kecamatan Tanjung (Brebes).

BACA JUGA :   Porprov Jateng 2026 Bakal Digelar di Semarang Raya

Kemudian wilayah pantai selatan Jateng terdiri atas Kecamatan Grabag (Purworejo), Kecamatan Mirit (Kebumen), dan Kecamatan Adipala (Cilacap), ditambah Grobogan.

“Jadi khusus daerah-daerah yang ada di kawasan pergaraman tadi, harapannya ada perlindungan ruang agar jangan sampai terjadi alih fungsi lahan,” urainya.

Tak hanya produksi, diharapkan garam dapat diolah menjadi siap pakai. Selain itu, kawasan tersebut nantinya akan ditangani sesuai kewenangan stakeholder terkait.

Beberapa sentra garam juga telah memiliki fasilitas washing plant, seperti di Kaliori (Rembang) dengan kapasitas 7.500 ton/tahun, yang dikelola koperasi. Perusahaan daerah milik Pemprov Jateng, yakni SPJT, juga akan membangun washing plant garam, yang rencananya akan beroperasi pada Juni 2025.

“Kita siap karena juga sudah ada Perpres 126/2022. Kita sangat bersyukur dan sudah didukung oleh pak gubernur terkait tata ruang (produksi garam). Harapannya, dapat mengangkat garam lokal,” pungkas Lilik. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *