Pesantenanpati.com – Mantan wakil presiden ke 10 dan 12 RI, Jusuf Kalla (JK), menanggapi kebenaran film dokumenter Dirty Vote yang digarap sutradara Dandhy Dwi Laksono.
JK mengatakan bahwa fakta yang diungkap di film tersebut masih dalam kategori ringan dibandingkan realita yang ada.
“Iya saya sudah nonton tadi malam. Dan itu, film itu betul luar biasa. Tapi semuanya kebenaran kan lengkap dengan foto, lengkap dengan kesaksian, tapi bagi saya, saya kira ini Dirty Vote, film ini tidak… masih ringan dibanding kenyataan yang ada di masa itu,” kata JK dikediamannya, Jakarta Selatan, Senin (12/2).
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa sutradara hanya mengungkap 25% dari fakta lapangan yang ada. Menurutnya, film dokumenter tersebut, belum menjelaskan praktik kecurangan di daerah-daerah.
“Kejadian bagaimana bansos diterima orang, bagaimana datang petugas-petugas mempengaruhi orang. Jadi masih banyak lagi sebenarnya yang jauh lebih banyak mungkin sutradaranya lebih sopan lah. Masih sopan, bagian pihak lain masih marah apalagi kalau dibongkar semuanya,” ujar JK.
Kemudian, politisi tersebut menyinggung proses pelaksanaan pemilu yang kotor sehingga menghasilkan hasil yang tidak sempurna.
“Jadi okelah bagus lah untuk meringankan kita, bahwa demokrasi seperti yang selalu saya katakan, pemilu yang kotor akan hasilnya menyebabkan pemilih yang tidak sempurna. Saya tidak mengatakan kotor, katakanlah tidak sempurna. Kalau pemilih caranya begitu,” ucapnya.
Selanjutnya, JK menyoroti pihak yang mengatakan film garapan Dandhy Dwi Laksono itu sebagai fitnah. Ia menyatakan bahwa film tersebut berdasarkan data yang sebenarnya yang bisa dipertanggungjawabkan.
“Semua orang bisa mengatakan fitnah, tunjukan di mana fitnahnya, semua data dulu keluar, baru komentar kan. Tidak ada hanya pidato saja, semua ada datanya, angka-angkanya, tanggal-tanggalnya. Semua lengkap jadi ini juga memberikan, boleh saja mengatakan fitnah tapi yang mana? Karena semua data,” ucap JK.