Pesantenanpati.com – Jalur pendakian ke Gunung Slamet resmi dituup hingga waktu yang tidak ditentukan akibat aktivitas vulkanik.
Pengelola basecamp pendakian Gunung Slamet via Bambangan, Saiful Amri mengatakan penutupan tersebut sudah dimulai sejak akhir pekan lalu.
“Press rilisnya keluar di tanggal 11 siang kemarin. Pengumuman laporan aktivitas Gunung Slamet itu kan keluar tiap 15 hari sekali. Kemarin karena peningkatan aktivitas signifikan jadi itu keluar setelah 8 hari. Sebenarnya sudah mulai ditutup pada tanggal 12 siang kemarin,” kata Saiful saat dilansir detikJateng, Selasa (14/5/2024).
Meskipun penutupan sudah dilakukan minggu lalu, Saiful menyampaikan pengumuman resmi baru disampaikan tanggal 13 Mei 2024.
“Dari kemarin memang sudah ditutup ini untuk mengantisipasi banyaknya pendaki yang kurang percaya karena di IG official Slamet via Bambangan itu belum rilis penutupan. Akhirnya kami baru bisa informasikan hari ini,” sambungnya.
Tak hanya itu, ia menyebutkan saat ada pengumuman peningkatan aktivitas terdapat ratusan pendaki yang naik melalui Pos Bambangan.
“Jadi waktu keluar press rilis itu sedang ada pendaki yang memang lagi naik. (Pukul) 11.30 WIB kami sudah ada pendaki yang naik jumlahnya 329 pendaki dari pos Bambangan,” ujarnya.
“Kami evakuasi pendaki yang pada naik tanggal 11 baru kemarin. Kenapa itu dilakukan karena kami tahu bahwa mereka hanya naik di radius aman atau sekitar 3 km dari puncak. Itu posisinya di pos 5 jadi kami biarkan camp satu malam. Paginya kita jemput turun,” sambungnya.
Saiful menegaskan penutupan dilakukan karena ada kekhawatiran terjadi hal-hal yang tidak diinginkan meskipun status Gunung Slamet belum berubah.
“Statusnya tetap di level II waspada tetapi secara kegempaan meningkat signifikan. Jadi pengelola khawatir terjadi seperti di Gunung Marapi, karena ini menyangkut nyawa akhirnya kami ambil keputusan untuk tarik mundur pasukan yang di atas,” jelas Saiful.
Dia menjelaskan bahwa pada tanggal 11 Mei kepulan asap tebal di Gunung Slamet terlihat jelas, sementara keedokan harinya terlihat tenang.
“Di tanggal 11 itu kepulan asap tebal terlihat jelas sekali. Tapi tanggal 12 terlihat tenang sekali,” lanjutnya.
Pendakian akan kembali dibuka jika aktivitas vulkanik sudah mengalami penurunan.
“Ini setelah dibuka tanggal 12 bulan kemarin. 1 bulan persis. Ketika nanti aktivitas sudah menurun akan dibuka kembali dengan pengumuman resmi,” pungkasnya.