Pati, Pesantenanpati.com – Angka kemiskinan di Kabupaten Pati masih dalam kategori aman. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Dinsos P3AKB Kabupaten Pati, Try Haryumi.
Ia menyebut tahun 2023 angka kemiskinan ekstream di Kabupaten Pati berkisar 0,86 persen. Di Provinsi Jawa Tengah sendiri saat ini terdapat 17 kabupaten yang termasuk kedalam zona merah atau miskin ekstream.
“Dan Alhamdulillah kita saat ini masih aman, artinya dibawah zona. Karena dibawah 1 persen, sekitar 0,86 persen. Kalau di Jateng itu 17 kabupaten yang zona merah. Tapi Pati aman,” katanya.
Jika dilihat berdasarkan data Dinsos Pati, Kecamatan Margoyoso menduduki rangking satu masyarakat paling ekstream. Sedangkan Kecamatan Winong termasuk jauh dari kata kemiskinan ekstream.
Dengan rincian, Kecamatan Margoyoso mendapat kuota sebanyak 1.098 orang sedangkan jumlah usulan dari desa yakni 1.089 orang. Untuk Kecamatan Winong jumlah kuota berkisar 167orang dan jumlah usulan desa diangka 146 orang.
“Angka kemiskinan ekstream ini kita sudah diberi didalam SK Bupati ini terdapat 10.247 jiwa. Artinya by name by addres KK. Tapi didalam KK ada anggota keluarga juga. Paling banyak kemiskinan ekstream itu diwilayah Margoyoso jumlah kuota sekitar 1.098, Sukolilo 1.064, tayu 972, trangkil 865, dan kayen 728,” lanjut Try.
“Sedangkan setelah dikalkulasi berdasarkan SK atau jumlah usulan desa itu posisi pertama tetap Kecamatan Margoyoso itu 1.089, kedua ada Kecamatan Tayu 968, Kecamatan Trangkil dengan jumlah 829, Kecamatan Sukolilo diangka 794, dan Kecamatan Kayen dengan angka 647 orang,” imbuh dia.
Kendati demikain, meskipun kemiskinan ekstream tidak bisa dihilangkan, akan tetapi lebih bertindak dan berupaya untuk memperkecil angka kemiskinan ekstream. Dengan harapan, ditahun 2024 bisa turun lebih kecil lagi dari 0,86 persen. (*)
