Pesantenanpati.com – Isu terkait pembentukan family office atau Wealth Management Consulting (WMC) di Republik Indonesia (RI) yang diinisiasi oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan kembali naik ke permukaan usai dikabarkan masuk dalam tahap finalisasi.
Melansir dari Detik Finance, family office merupakan skema layanan keuangan untuk mengelola kekayaan para ultra high-net-worth individuals (UHNWI) atau investor kakap global supaya menanamkan dananya di Indonesia.
Program yang sempat direncanakan mulai berjalan sejak Februari 2025 ini disebut tetap berlanjut di era Presiden Prabowo Subianto dengan target pengoperasian di tahun yang sama.
Bahkan pihak pemerintah juga telah meminta masukan dari investor global ternama asal Amerika Serikat (AS), Ray Dalio yang juga merupakan pendiri perusahaan hedge fund terbesar di dunia bernama Bridgewater Associates.
Menanggapi isu tersebut, Menteri Keuangan RI, Purbaya Yudhi Sadewa mempersilahkan secara sepenuhnya selama tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Saya sudah dengar lama isu itu, tapi biar saja. Kalau DEN bisa bangun sendiri, ya bangun saja sendiri. Saya anggarannya nggak akan alihkan ke sana,” ucap Purbaya di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, dikutip dari Detik.
Purbaya berusaha memastikan jika anggaran yang ia kelola hanya dijalankan untuk pelaksanaan program yang tepat waktu, tepat sasaran dan tidak ada kebocoran.
Selama hal itu pula ia turut menegaskan jika dirinya tidak terlibat dalam rencana pendirian program family office tersebut, bahkan mengaku belum memahami konsep dari pembentukannya.
“Nggak, saya nggak terlibat. Kalau mau saya doain lah. Saya belum terlalu ngerti konsepnya walaupun Pak Ketua DEN sering bicara. Saya belum pernah lihat apa sih konsepnya, jadi saya nggak bisa jawab,” kata Purbaya. (*)






