Pesantenanpati.com – Vitamin D dikenal sebagai salah satu vitamin penting yang berperan besar dalam menjaga kesehatan tulang, daya tahan tubuh, hingga fungsi metabolisme.
Uniknya, vitamin ini tidak hanya diperoleh dari makanan atau suplemen, melainkan juga bisa diproduksi secara alami oleh tubuh ketika kulit terpapar sinar matahari.
Sinar matahari, khususnya sinar ultraviolet B (UVB) memicu produksi vitamin D3 di dalam kulit. Proses ini kemudian membantu tubuh menyerap kalsium dan fosfor yang sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), paparan sinar matahari selama 10–30 menit per hari pada area tubuh tertentu sudah cukup membantu memenuhi kebutuhan vitamin D, meski durasi ini bisa berbeda tergantung warna kulit dan lokasi geografis.
Namun, data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan menunjukkan sekitar 60% masyarakat Indonesia mengalami defisiensi vitamin D. Kondisi ini mengejutkan mengingat Indonesia adalah negara tropis dengan paparan matahari sepanjang tahun.
Faktor penyebabnya antara lain gaya hidup yang lebih banyak di dalam ruangan, penggunaan tabir surya berlebihan, serta kebiasaan menutup kulit dari sinar matahari.
Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari osteoporosis, gangguan otot, hingga meningkatnya risiko infeksi. Pada anak-anak, defisiensi vitamin D bahkan bisa menyebabkan rakitis, yaitu kelainan tulang yang membuat pertumbuhan terganggu.
Untuk itu, studi yang dipublikasikan di Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism (2024) menyebutkan jika mengonsumsi kadar vitamin D yang cukup dapat membantu mengurangi risiko penyakit autoimun serta berperan dalam menurunkan tingkat keparahan infeksi pernapasan.
Beberapa penelitian lain juga mengindikasikan hubungan antara vitamin D dengan kesehatan mental. Paparan sinar matahari yang cukup dapat membantu meningkatkan suasana hati, menurunkan risiko depresi, dan mendukung kualitas tidur.
Untuk mendapatkan manfaat maksimal, masyarakat disarankan berjemur pada pukul 09.00–10.00 pagi atau sore menjelang pukul 16.00, ketika intensitas sinar matahari masih aman. Bagian tubuh yang terpapar sebaiknya area lengan dan kaki.
Selain dari matahari, vitamin D juga bisa diperoleh dari makanan seperti ikan salmon, kuning telur, dan susu yang diperkaya vitamin D, serta suplemen jika diperlukan.
Vitamin D merupakan nutrisi vital yang berperan dalam berbagai aspek kesehatan. Dengan memanfaatkan sinar matahari secara bijak, masyarakat dapat mencegah risiko defisiensi vitamin D yang cukup tinggi di Indonesia. (*)