Keutamaan Melaksanakan Puasa Arafah

Pesantenanpati.com – Puasa Arafah merupakan puasa sunnah yang dikerjakan sehari sebelum pelaksanaan Iduladha atau pada hari Arafah 9 Dzulhijjah.

Bagi ummat Islam yang tidak melaksanakan haji, dianjurkan untuk melaksanakan puasa ini.

Pelaksanaan puasa sunnah ini sangat dianjurkan. Selain itu, ada berbagai keutamaan melaksanakan puasa Arafah. Yaitu bisa menebus dosa setahun lalu dan dosa setahun yang akan datang.

Hal itu didasarkan pada hadist berikut ini.

صَوْمُ يَوْمِ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ سَنَتَيْنِ مَاضِيَةً وَمُسْتَقْبَلَةً وَصَوْمُ عَاشُوْرَاَء يُكَفِّرُ سَنَةً مَاضِيَةً

Artinya: Puasa hari Arafah menebus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang dan puasa Asyura (10 Muharram) menebus dosa setahun yang telah lewat. (HR Ahmad, Muslim dan Abu Daud dari Abi Qotadah).

Syekh Zakariya Anshari juga menjelaskan terkait keutamaan puasa Arafah ini dalam kitabnya Asnal Mathalib:

(فَصْلٌ يَوْمُ عَرَفَةَ) وَهُوَ تَاسِعُ ذِي الْحِجَّةِ (أَفْضَلُ الْأَيَّامِ) لِأَنَّ صَوْمَهُ كَفَّارَةُ سَنَتَيْنِ كَمَا يَأْتِي بِخِلَافِ غَيْرِهِ وَلِأَنَّ الدُّعَاءَ فِيهِ أَفْضَلُ مِنْهُ فِي غَيْرِهِ وَلِخَبَرِ مُسْلِمٍ «مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ مِنْ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ» وَأَمَّا قَوْلُهُ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – «خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ فِيهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ» فَمَحْمُولٌ عَلَى غَيْرِ يَوْمِ عَرَفَةَ بِقَرِينَةِ مَا ذُكِرَ (وَيُسْتَحَبُّ لِغَيْرِ الْحَاجِّ صَوْمُهُ) لِخَبَرِ مُسْلِمٍ «صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ

BACA JUGA :   Doa Akhir dan Awal Tahun Hijriah

Artinya: Hari Arafah, yakni tanggal 9 Dzulhijjah adalah hari yang paling utama, karena puasa pada hari itu dapat menghapus dosa selama dua tahun, sebagaimana akan dijelaskan, berbeda dengan hari-hari lainnya. Juga karena doa pada hari itu lebih utama dibandingkan doa di hari-hari lain, berdasarkan hadits riwayat Muslim: “Tidak ada hari di mana Allah paling banyak membebaskan hamba dari neraka dibandingkan dengan Hari Arafah.”

Adapun sabda Nabi SAW: “Sebaik-baik hari yang matahari terbit padanya adalah hari Jumat”. Maka itu ditafsirkan berlaku selain Hari Arafah, berdasarkan dalil yang telah disebutkan sebelumnya.

Disunnahkan bagi orang yang tidak berhaji untuk berpuasa pada hari tersebut, berdasarkan hadits Nabi Saw riwayat Muslim: “Puasa Hari Arafah, aku berharap kepada Allah agar menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (Zakaria Al-Anshari, Asnal Mathalib, [Maktabah Syamilah], juz 2, hlm. 430). (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *