Sebanyak 14 Kecamatan di Temanggung Berisiko Alami Banjir dan Longsor

Pesantenanpati.comSebanyak 14 kecamatan di Kabupaten Temanggung bersiko mengalami banjir dan tanah longsor.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Totok Nursetyanto mengatakan bahwa berdasarkan predisksi BMKG, bulan Februari akan ada peningkatan curah hujan.

“Hasil prakiraan dari BMKG, bahwa sejak September-November 2024 itu sudah masuk musim hujan, dan puncaknya nanti di bulan Februari 2025. Jadi, di bulan Februari itu ada peningkatan curah hujan 40 persen dari biasanya,” jelasnya.

Oleh karena itu, masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor, harus mulai bersiaga sejak saat ini. Sebab, musim hujan telah merata di wilayah Temanggung, namun dengan intensitas yang berbeda-beda.

“Jadi hujannya itu sekarang sudah merata, tapi setiap wilayah berbeda intensitasnya. Di wilayah sana deras, tetapi di wilayah sini sedang atau bahkan gerimis,” jelasnya.

Masyarakat juga diharapkan waspada dan kemudian dapat membaca cuaca, serta potensi bencana di wilayahnya masing-masing. Termasuk, masyarakat bisa mengevakuasi diri dan menyelamatkan keluarga, serta benda berharga saat kondisi darurat terjadi.

BACA JUGA :   Pemkab Temanggung Gelar Gerakan Pembasmi DBD

“Kalau di wilayah longsor, tentunya jangan tinggal di ruangan yang dekat dengan titik longsor atau dengan dinding longsor, menjauhi ruangan-ruangan itu. Kemudian, apabila ada hujan deras berdurasi cukup lama. Harapannya, segera bergeser terlebih dahulu ke rumah saudaranya, itu akan lebih penting,” tandasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *