Peninggian Jalan Kaligawe-Sayung Bakal Dilakukan

Pesantenanpati.comPeninggian jalan terutama di wilayah Kaligawe Semarang hingga Sayung Demak bakal dilakukan sebagai upaya jangka pendek mengatasi banjir di wilayah tersebut.

Sedangkan pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 akan menjadi penanganan banjir terintegrasi jangka panjang.

“Kalau rob ini kan boleh dikatakan imbas dari fenomena alam. Jadi beberapa kali kita tangani di sini. Di tahun 2007, kita pernah melakukan peninggian di sepanjang Kaligawe sampai Sayung kurang lebih 1 meter. Itu siklus 10 tahunan” kata Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah-DI Yogyakarta, Khusairi.

Ia menyadari jika dalam 10 tahun sekali akan terjadi penurunan permukaan jalan 10 cm per tahun. Seperti pada 2017, terjadi penurunan di level jalan yang sama. Pada 2017, pihaknya kembali melakukan peninggian jalan, sampai akhirnya banjir yang merendam jalan pun teratasi.

Namun pada 2025, kembali lagi terjadi penurunan. Karena itu pihaknya akan kembali melakukan peninggian jalan sekitar 1 km, yaitu dari depan Terminal Terboyo Semarang hingga depan pabrik Polytron di Sayung Demak.

BACA JUGA :   Kasus PMK di Jateng Capai 2.026

“Untuk mengatasi rob, satu-satunya antibiotiknya ya giant sea wall (tanggul laut). Kami juga korban. Rob terjadi hampir setiap hari. Kita beberapa kali melakukan penebalan-penebalan jalan. Enggak sedikit dana pemeliharaan yang kita keluarkan. Ada jalan berlubang, black hole. Tapi fenomena rob kan terjadi setiap hari,” jelasnya.

Pemerintah pusat pun berupaya menanganinya dengan melakukan pembangunan tanggul laut (giant sea wall), untuk bisa mengatasi rob di sepanjang Kaligawe sampai Sayung. Adapun peninggian jalan yang dimaksud pada tahun ini, pihaknya saat ini tengah melakukan lelang proyek.

Sedangkan jika dibangun talut di titik langganan rob sepeti di Sayung, maka rob akan berpindah ke tempat yang lebih rendah, atau berpindah ke tempat lain. Oleh karena itu, tanggul laut dinilai menjadi solusinya.

“Satu-satunya jalan (penanganan rob pantura), kita bendung dari sini (giant sea wall), sama sekali tidak masuk ke daratan,” jelasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *