Pesantenanpati.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang berkomitmen menggerakkan aktivitas kelompok kesenian yang dikelola masyarakat. Pemkab pun akan menyalurkan dana hibah.
“Tahun ini, ada 371 kelompok kesenian yang akan mendapatkan dana hibah. Gunakan untuk memenuhi kebutuhan kelompok, agar dapat terus berkarya,” ujar Bupati Semarang Ngesti Nugraha.
Hal itu dilakukan agar kesenian tetap lestari di tengah masyarakat. Selain untuk melestarikan nilai-nilai budaya luhur peninggalan nenek moyang, juga untuk menjaga persatuan.
“Pemkab juga menyediakan bantuan dana pentas seni. Sehingga, para pelaku kesenian dapat terus melanjutkan kiprahnya melestarikan kesenian tradisional,” jelasnya.
Saat ini, lanjutnya, ada sekitar 4.600 kelompok seni yang tumbuh dan berkembang di Kabupaten Semarang.
Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbudpora Kabupaten Semarang, Sisilia Hindun Mawarti menjelaskan, setiap kelompok kesenian akan menerima hibah Rp7,5 juta. Total dana hibah kelompok kesenian pada 2025 sebesar Rp2,8 miliar lebih.
Disampaikan, kelompok kesenian penerima hibah tersebar di 19 kecamatan. Yakni Kecamatan Ambarawa 12 kelompok, Bandungan (23), Banyubiru (22), Jambu (26), dan Sumowono 9 kelompok. Selain itu, Kecamatan Bergas (16), Pringapus (27), Ungaran Barat (32), Ungaran Timur (26), Getasan (16), Kaliwungu (9), Suruh (26), Susukan (27), Tengaran (23), dan Bancak (4). Ada pula, Bawen (20), Bringin (12), Pabelan (22), dan Tuntang (19).
Penerima hibah, Ahmad Johan (23) mengaku senang akan menerima dana hibah. Anggota kelompok rebana Miftahul Jannah Desa Ngrapah, Banyubiru itu berencana membeli peralatan dengan dana hibah.
“Ada beberapa alat yang rusak. Dana hibah untuk membeli alat agar lebih lengkap,” katanya. (*)