Mayoritas Wilayah di Jateng Diprediksi Alami Awal Musim Kemarau pada Mei 2025

Pesantenanpati.comJawa Tengah diprediksi mengalami awal musim kemarau pada awal Mei 2025. Hal itu berdasarkan pada prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Sedangkan rata-rata durasi kemarau diprediksi berlangsung selama 4-5 bulan.

Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Tengah Goeroeh Tjiptanto mengatakan bahwa sebanyak 52 persen wilayah di Jawa Tengah memasuki musim awal musim kemarau pada Mei.

Sedangkan sebanyak 20 persen memasuki musim awal musim kemarau pada April, dan 28 persen mengalami awal musim kemaru pada Juni 2025.

“Awal musim kemarau 2025 diprediksi pada bulan Mei. Adapula wilayah yang mengalami kemarau paling awal pada dasarian I April 2025, yaitu Kepulauan Karimunjawa, kemudian diikuti Pekalongan, Kota Pekalongan, Rembang, Blora Utara, Pati Selatan, Pati Utara, dan seterusnya,” ujarnya.

Menurutnya, kemarau akan lebih dulu terjadi di wilayah pantura, menyusul Jateng bagian tengah dan selatan.

Wilayah Jateng yang mengalami awal kemarau lebih lambat, di antaranya sebagian Cilacap, Banyumas, Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga bagian barat, dan Kebumen bagian utara. Wilayah-wilayah tersebut akan memasuki kemarau pada akhir dasarian III Juni 2025.

BACA JUGA :   Prambanan Mendhut Interhash Bakal Diikuti Peserta dari Berbagai Negara

“Kemarau ini karena normal netral cenderung dimulai dari wilayah pantai yang di utara. Karena, monsun tadi dari Australia di wilayah Selatan. Jadi pasokan uap air dari laut sini untuk membasahi daerah selatan, sementara di wilayah sini pegunungan, tidak cukup air untuk sampai ke wilayah utaranya,” paparnya.

Sedangkan puncak musim kemarau di Jateng umumnya pada Agustus 2025. Namun ada daerah yang mengalami puncak kemarau pada Juli mendatang, di antaranya Kota Salatiga, Banyumas, Cilacap, Pemalang, Magelang, Magelang, Blora, Wonogiri, Purworejo, Boyolali, Tegal, Semarang, Rembang, Pati, Grobogan, Kebumen, Banjarnegara, dan Purbalingga.

Adapula, beberapa wilayah yang akan memasuki puncak kemarau pada September 2025, yakni Jepara bagian utara dan Pati. Adapun, durasi kemarau pada 2025 diprediksi berlangsung rerata selama 4-5 bulan.

“Ada yang (mengalami kemarau) paling lama itu 19-21 dasarian kurang lebih 6-7 bulan, seperti Kabupaten Demak, Jepara, Kudus, Pati, dan Rembang. Adapula sebagian wilayah Brebes, Tegal, Pemalang, Kota Pemalang, Kendal, Kota Semarang, dan Blora,” jelasnya. (*)

BACA JUGA :   Pemkab Jepara Sebut Malas Jadi Faktor Utama Anak Tidak Sekolah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *