Semarang, Pesantenanpati.com – Data hasil sensus pertanian 2023 telah terkumpul. Data tersebut harapannya dapat berguna sebagai pijakan dalam menentukan kebijakan di sektor pertanian.
Bupati Semarang melalui Sekda Djarot Supriyoto mengatakan bahwa pengembangan di sektor pertanian yang menyeluruh dapat diwujudkan ketika data yang diperoleh akurat.
“Terutama untuk meningkatkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani,” jelasnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Semarang Dewi Trirahayuni mengatakan bahwa data sensus menunjukkan bahwa dari tujuh subsektor pertanian, usaha pertanian perorangan (UTP) yang paling mendominasi.
Subsektor hortikultura berada di atas tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, dan jasa pertanian.
UTP paling banyak berada di Kecamatan Suruh yaitu ada sebanyak 9.654 unit. Sedangkan yang terendah berada di Ungaran Timur. Kemudian yang berada di perkotaan ada 81 UTP urban farming. Dan sebanyak 21 UTP urban farming di Kecamatan Bergas.
Sedangkan untuk usai petani, didominasi mereka yang berumur 43-58 tahun. Meski begitu, juga ada petani milenial. Namun jumlahnya masih sedikit yaitu 16,42 persen.
“Petani berusia 43-58 tahun masih mendominasi. Sedangkan, petani milenial berusia 27-42 tahun, hanya 16,42 persen,” ujarnya. (*)