Polemik Study Tour, DPRD Semarang: Masalah di Armada Busnya

Semarang, Pesantenanpati.com Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang menanggapi polemik karya wisata sekolah atau study tour.

Anggota DPRD Kota Semarang Anang Budi Utomo mengatakaan bahwa permasalahan ada pada transportasi atau busnya.

“Yang jadi masalah kecelakaan (rombongan study tour) yang terjadi itu kan di armadanya. Permasalahannya bukan di sekolahnya, bukan di wisatanya, tapi di transportasinya,” kata Anang dilansir dari Antara, Selasa (28/5/2024).

Menurutnya, penanggung jawab karya wisata harus memastikan kelayakan armada bus yang digunakan agar sesuai dengan aspek keamanan dan keselamatan.

Selanjutnya, ia menyebutkan bahwa maraknya kecelakaan rombongan karya wisata bukan berarti pelarangan study tour. Pasalnya, kegiatan tersebut dibutuhkan peserta didik untuk belajar dan berkreasi.

“‘Study tour’ itu kan berarti belajar dengan berwisata. Artinya, di tempat wisata ada proses dan sumber belajar yang diperoleh siswa,” jelasnya.

Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang tersebut menerangkan study tour memiliki multiplier effect pada berbagai sektor, khususnya pelaku UMKM

“Itu (study tour) punya ‘multiplier effect’. Kelihatannya hanya piknik, tapi kan menyediakan makanan, ada buah, sayur, dan snack’. Pedagang dan pelaku UMKM jalan, petani yang nanam buah juga laku,” katanya.

BACA JUGA :   Pemkab Semarang Siapkan Rp8,7 Miliar Dana untuk Perbaikan Jalan Rusak

Lebih lanjut, ia khawatir jika kegiatan tersebut dihentikan akan menimbulkan permasalahan lain, terutama pelaku ekonomi seperti UMKM.

“Ada lagi ini ‘statemen, red.) bahwa ‘study tour’ bukan kewajiban. Ingat, bahwa ‘study tour’ itu termasuk kokurikuler. Jadi, ada kurikuler, ekstra kurikuler, dan kokurikuler, yakni kegiatan yang mendukung kurikulum,” ujarnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *