Pesantenanpati.com – Perwira TNI AL a Lettu Laut (K) dr Eko Damara (31) sal Sumatera Utara (Sumut) dilaporkan telah bunuh diri ketika berdinas di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Namun, keluarga Lettu Eko merasa janggal ketika melihat luka lebam dan bekas sundutan di tubuh korban.
“Itu kita dibuka untuk dikafani ulang, ternyata terdapat kejanggalan kejanggalan menurut kasat mata kami itu janggal, yaitu ditemukan lebam-lebam di badan yang tidak merata. Setelah itu, kita periksa ada juga keanehan seperti bekas sundutan rokok di punggung kiri,” kata paman korban Abdul Sattar dilansir detikSumut, Senin (20/5/2024).
Selanjutnya, Abdul menjelaskan bahwa keponakannya awalnya dilaporkan bunuh diri dalam kamar mandi, Sabtu (27/4). Keluarga merasa curiga setelah melihat ada bekas tembakan di kepala korban, sehingga meminta agar jasad korban diautopsi.
“Di kepala ada bekas senjata peluru masuk dari arah belakang kuping tembus ke kening atas. Dari situ kita lihat bahwa peluru dari belakang ini kecil yang depan membesar, yang kita tahu secara awam peluru standar TNI. Cuman kita tidak bisa memastikan ini senjata laras panjang atau laras pendek, ini yang belum dipastikan,” ungkapnya.
“Ini kan jadi tanda tanya, keluarga curiga, ini ada apa, kenapa seperti ditutup-tutupi. Sampai saat ini kami yakin bahwa almarhum adalah korban pembunuhan. Itulah yang kami minta, sebelum ada pembuktian harusnya tidak boleh disimpulkan. Kami sederhana saja, hanya minta diautopsi dan uji balistik untuk mengungkap kematian almarhum,” sambungnya.
Diketahui, Lettu Eko merupakan personel Yonkes 1 Marinir di Satgas Mobile RI-PNG Yonif 7 Marinir. (*)