Pesantenanpati.com – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengatakan biaya kuliah atau uang kuliah tunggal penting untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Emas pada 2045.
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda menilai bahwa meskipun Pendidikan tinggi bersifat tersier tapi penting menjangkau generasi muda untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
Selanjutnya, Huda menjelaskan bahwa Indonesia sudah mengalokasikan 20 persen dari APBN untuk Pendidikan, sehingga biaya Pendidikan seharusnya tidak melonjak tajam. Pada tahun 2024 anggaran dari APBN untuk sektor pendidikan sebesar Rp665 triliun
“Maka agak aneh ketika komponen biaya pendidikan dari peserta didik kian meroket, padahal alokasi anggaran pendidikan dari APBN juga relatif cukup besar,” kata Huda dikutip dari Antara, Jumat (17/5/2024).
Lebih lanjut, Huda menyebutkan bahwa pihaknya turut mengatasi masalah mahalnya UKT dengan membentuk Panja Pembiayaan Pendidikan.
Huda berharap Panja dapat memastikan biaya pendidikan dapat terjangkau masyarakat.
Panja Pembiayaan Pendidikan merupakan salah satu fungsi pengawasan dari DPR terhadap pengelolaan anggaran pendidikan. Panja akan merekomendasikan pengelolaan anggaran sektor Pendidikan yang lebih efektif dan efisian.
“Kami berharap hasil atau rekomendasi dari panja ini menjadi asumsi dasar pengelolaan anggaran pendidikan dalam RAPBN 2025. Dengan demikian, tahun depan kita sudah bisa punya skema pengelolaan biaya pendidikan yang bisa memastikan layanan pendidikan murah dan berkualitas,” ungkapnya. (*)