Kudus, Pesantenanpati.com – Desa Sidoreksi, Kabupaten Kudus akan menjadi desa percontohan untuk pengelolaan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM).
Bupati Kudus Samani Intakoris mengatakan bahwa pihaknya akan membantu desa untuk melaksanakan hal itu. Nantinya, sampah akan diolah dengan menggunakan alat pirolisis.
“Kami akan membantu desa mengoperasikannya secara maksimal terlebih dahulu, sehingga benar-benar terlihat manfaatnya dalam mengurangi permasalahan sampah di desa ini,” jelasnya dilansir dari Antara Jateng.
Alat yang digunakan bisa digandakan sehingga akan diterapkan di desa lainnya. Untuk bisa menerapkan hal itu, masyarakat perlu memilah sampahnya.
Untuk di Desa Sidorekso, diberlakukan sanksi kepada warganya yang enggan memilah sampah, maka tidak dilayani pengambilan sampahnya.
Timbunan sampah 3,5 ton diharapkan bisa mengurangi hingga 20-an persen sampah.
“Sementara sampah organiknya diolah menjadi pupuk organik oleh PT Djarum Kudus, sehingga sampah residu yang tidak bisa diolah lagi berkisar 20-an persen saja,” jelasnya.
Dengan adanya pengolahan sampah ini, maka pemerintah bisa menghemat biaya karena BBM berupa solar bisa digunakan untuk mengoperasikan mesin pemilah sampah yang dimiliki desa.
Adapun kapasitas pengolahan mesin tersebut, kata dia, setiap harinya berkisar 50 kilogram, sedangkan BBM yang dihasilkan berkisar 30-35 liter.
Sebelum digunakan, maka bahan bakar yang dihasilkan dari pirolisis itu harus dijernihkan. Selain karena pekat, juga masih terdapat sejumlah kotoran. Sedangkan penjernihannya menggunakan bentonit atau semacam mineral dari tanah. (*)