Realisasi Pendapatan APBD Jateng Capai Rp11,213 Triliun

Pesantenanpati.comRealisasi pendapatan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Jawa Tengah 2025 mencapai Rp11,213 triliun hingga akhir Juni 2025.

Jumlah tersebut telah memenuhi 46,04% dari yang ditargetkan selama setahun. Pendapatan itu terdiri dari pendapatan asli daerah (PAD) sebanyak Rp7,140 triliun, pandapatan transfer Rp3,982 triliun, dan lain-lain pendapatan yang sah sebanyak 91,032 miliar.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi pun meminta agar pendapatan terus digenjot hingga akhir tahun.

“Hasil maksimal tidak bisa dicapai hanya dengan mengeksekusi anggaran. Kita perlu kesadaran bersama bahwa birokrasi butuh terobosan, bahkan tanpa harus selalu mengandalkan pagu anggaran. Kreativitas dan inisiatif dari masing-masing Oraganisasi Perangkat Daerah (OPD), sangat dibutuhkan,” kata Luthfi.

Sementara itu, laju inflasi Jawa Tengah pada Juni 2025, tercatat hanya 2,20% (year on year). Hal itu mencerminkan stabilitas harga, yang mendukung kelancaran pembangunan daerah.

Berbagai proyek infrastruktur prioritas juga tengah berjalan. Pada sektor pendidikan, pemprov mengalokasikan Rp381,45 miliar pada 2025, untuk membangun sembilan unit sekolah baru, serta merehabilitasi 1.558 ruang kelas rusak berat.

BACA JUGA :   Putra Daerah Purbalingga Luncurkan Pompa Air Tenaga Surya

Untuk infrastruktur jalan dan jembatan, dari total anggaran Rp793,6 miliar, progres fisiknya terus berjalan. Akses terhadap air bersih juga diperluas melalui program penyediaan air minum, dari target 2.427 sambungan rumah di 24 desa, telah terealisasi 1.088 sambungan rumah di 12 desa per pertengahan tahun.

Dalam upaya meningkatkan kualitas permukiman, program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) juga berjalan. Pemprov Jateng mengalokasikan anggaran Rp340 miliar untuk 17.000 unit rumah.

Di bidang kelautan dan perikanan, terang Luthfi, anggaran Rp31,9 miliar dialokasikan untuk pembangunan breakwater, pengerukan kolam pelabuhan/ muara, dan rehabilitasi dermaga di lima pelabuhan perikanan pantai (PPP).

Dalam kesempatan itu, Luthfi juga menginstruksikan agar arah pembangunan dibarengi dengan terobosan dan berorientasi pada hasil.

“Orientasi kerja harus berbasis hasil, bukan hanya proses. Setiap triwulan, termasuk rapat hari ini, harus menjadi momentum untuk mengevaluasi capaian secara konkret,” tegasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *