Semarang, Pesantenanpati.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menyiapkan ribuan sandbag untuk mengatasi tanggul yang kritis dan berpotensi menyebabkan banjir.
Dengan begitu, air limpasan yang berpotensi menggenangi permukiman warga bisa diantisipasi.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Suwarto mengatakan bahwa sandbag disiapkan untuk memperkuat tanggul dan meninggikan talud yang sudah kritis. Utamanya di Plumbon, Kudu, serta Jalan Raya Kaligawe.
“Kita memang dalam mengatasi banjir ini memerlukan banyak sandbag, untuk melapis tanggul-tanggul yang kritis, kemudian yang titik jebol juga seperti di Plumbon, juga untuk peninggian talud-talud yang limpas airnya, seperti di Jalan Raya Kaligawe dan di Kudu,” jelasnya.
Pihaknya pun akan melakukan distribusi sandbag secara bertahap. Dan upaya lainnya juga dilakukan untuk mencegah banjir.
“Di samping pembuatan sandbag di Plumbon dan Kudu, kita juga membuat di Kali Semarang, di rumah pompa Kali Semarang, karena ada material pengerukan sedimen,” jelasnya.
Upaya yang dilakukan tersebut masih bersifat sementara sebelum nantinya ada penanganan dari BBWS Pemali-Juana.
“Ini untuk penanganan darurat, jadi sifatnya sementara. Seperti di Plumbon kemarin, sebelum dilakukan penanganan secara permanen oleh BBWS Pemali-Juana, kita tidak membiarkan tanggul yang jebol itu,” tandas Suwarto.
Pemasangan sandbag sendiri dilakukan dengan gotong-royong. Sehingga bisa berjalan lancar.
“Alhamdulillah, dengan kolaborasi teman-teman, pemasangan sandbag di tiga wilayah tersebut bisa berjalan lancar, sehingga yang di Kudu bisa memisahkan aliran Sayung dengan aliran di Kudu sendiri, mengingat Kudu merupakan daerah perbatasan Semarang dan Demak,” tambahnya.
Selain itu, ada tambahan 1.200 sandbag dari PLN, yang akan didistribusikan ke Mangkang dan Kudu dalam beberapa tahap.
“Insya Allah, mulai hari ini kita menerima bantuan sandbag, dari PLN jumlahnya sekitar 1.200 sandbag. Itu kita bagi dua untuk daerah Mangkang dan juga daerah Kudu,” ungkapnya. (*)