Pesantenanpati.com – Pemerintah membahas potensi penambahan panjang tanggul laut di Demak dan Semarang.
Penambahan itu merupakan permintaan masyarakat, agar rob di wilayah Sayung Demak dan Kota Semarang tidak meluas.
“Tadi sudah bertemu dengan Menteri PU, sudah dijelaskan usulan dari masyarakat Kabupaten Demak, kita sampaikan terkait penambahan giant sea wall untuk tanggul,” ujar Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin.
Usulan penambahan tanggul rob berada di sisi Timur Tol Semarang-Demak, panjangnya lebih kurang 10 km, dengan usulan pendanaan senilai Rp1,7 triliun.
Itu akan diprioritaskan untuk penanganan rob di Kecamatan Sayung, Karangtengah, Bonang, dan Wedung, dengan total 22 desa yang terdampak rob.
Tanggul laut raksasa itu akan dibangun di sepanjang pantai Utara Pulau Jawa, mulai dari Provinsi Banten sampai Jawa Timur yang berpotensi rob.
Sementara, katanya, untuk penanganan jangka pendek, normalisasi sungai di wilayah Sayung (Sungai Dombo) sudah dimulai. Alat berat seperti ekskavator sudah diterjunkan ke lokasi, pompa tambahan juga dikerahkan, baik dari Dinas PU maupun Pusdataru Provinsi Jawa Tengah.
Wagub membeberkan, seluruh dinas di Pemprov Jateng juga akan ikut mem-backup, baik untuk memastikan masyarakat mendapatkan pasokan makanan, maupun penanganan yang sifatnya kondisional. Hal itu akan dilakukan kira-kira sampai satu pekan ke depan.
“Itu semua sudah dilakukan. Normalisasi juga sudah mulai kami lakukan. Tadi juga disampaikan oleh Kementerian, akan ada tambahan pompa sebanyak lima unit yang kapasitasnya lebih besar. (Pompa) yang waktu itu digunakan untuk penanggulangan banjir bandang di perbatasan Demak-Kudus tahun 2023-2024, itu juga akan diturunkan,” jelasnya.
Terkait penambahan pompa dari kementerian tersebut, juga sudah ada koordinasi dengan Wakil Bupati Demak, terutama untuk titik-titik penempatan pompa. Diutamakan pada titik lokasi dengan genangan rob yang dalam, sehingga dalam waktu 2-3 hari sudah bisa menurunkan sekitar 30 cm.
“Itu kalau dilakukan terus-menerus, Insyaallah daerah-daerah itu akan cepat surut,” jelasnya.
Bantuan lain dari Kementerian PU adalah penambahan tujuh ekskavator, yang akan segera dikirimkan untuk normalisasi sungai di wilayah Demak.
Menurut Taj Yasin, hasil kerukan sedimentasi sungai tersebut akan diberikan kepada masyarakat, untuk pengurukan rumah atau fasilitas umum.
“Itu akan kita berikan semuanya, tidak ada pungutan biaya, sehingga tidak hanya menormalisasikan sungainya, tetapi juga membantu masyarakat yang terdampak rob. Itu kesepakatan-kesepakatan dan akan segera dilaksanakan,” ungkapnya. (*)