Pesantenanpati.com – Para pedagang Pasar Sukowati Kabupaten Sragen mengeluhkan kondisi pasar yang sepi pembeli.
Kondisi pasar yang sepi disebabkan salah satunya parkir yang dianggap menyulitkan dan gerbang masuk yang hanya tersedia satu titik.
“Keadaan pasar yang sepi disebabkan oleh banyak hal, di antaranya parkir yang dianggap menyulitkan dan gerbang masuk yang hanya 1 titik,” jelas Bupati Sragen, Sigit Pamungkas.
Tak hanya itu, tata letak blok yang tidak sesuai dengan karakter barang dagangan, serta adanya kebocoran yang mengakibatkan air menggenang juga menjadi permasalah yang dihadapi pedagang pasar tersebut.
“Kita carikan solusi kebijakan yang paling pas, sehingga transaksi dapat dilakukan secara efektif di sini.” imbuhnya.
Pedagang daging, Warni, menyampaikan pendapatnya terkait gerbang dan sekat antarlos, yang membuat pasar terkesan tertutup.
“Para pengunjung sering bingung dengan tata letak los di sini. Seandainya pasar dibuat lebih terbuka, pasti pandangan pengunjung akan lebih luas,” jelasnya.
Sementara itu, penjual makanan, Sudarmi, mengaku hanya betah berjualan sampai pukul 11.00 WIB, lantaran udara di pasar yang terasa panas dan pengap.
“Semakin lama (pasar) semakin sepi, semoga pasar ini diubah agar lebih nyaman untuk kegiatan jual-beli.” Jelasnya.
Senada dengan Sudarmi, Aminah yang menjual jilbab dan sandal, menuturkan kurangnya ventilasi membuat bagian dalam pasar kekurangan cahaya.
Mereka berharap, Pasar Sukowati mendapatkan beberapa perubahan agar lebih terlihat dari jalan. Banyaknya kios yang masih tutup dan zonasi kios yang terkesan tersembunyi, membuat kehadiran para pedagang kurang disadari oleh masyarakat.
“Kami sudah menyampaikan semuanya kepada Bapak Sigit. Semoga satu per satu masalah kami, akan menemukan jalan keluarnya,” ujar Sulastri, seorang pedagang buah. (*)