Bapanas Relaksasi HET Beras Premium Sementara Buat Jaga Stok Ramadan

Pesantenanpati.com Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyampaikan pemberlakuan sementara relaksasi harga eceran tertinggi (HET) beras premium untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan selama Ramadhan 1445 Hijriah.

“Tentunya setelah kami mencermati kondisi ketersediaan, pasokan, dan harga beras premium di pasar tradisional maupun ritel modern, menjadi perlu adanya suatu upaya agar terus dapat menjaga stabilitas pasokan dan harga beras premium di tingkat konsumen melalui relaksasi HET beras premium,” kata Arief dikutip Antara, Selasa (12/3/2024).

Badan Pangan Nasional telah menetapkan pemberlakuan sementara relaksasi harga eceran tertinggi (HET) beras premium mulai 10-23 Maret 2024.

“Relaksasi HET beras premium ini berlaku sementara selama 2 minggu, sejak 10-23 Maret. Setelah tanggal itu, harga beras premium kembali mengikuti HET sesuai Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) Nomor 7 Tahun 2023,” ucap Arief.

Lebih lanjut, ia menyampaikan penetapan relaksasi HET sementara bertujuan supaya masyarakat tidak kesulitan membeli beras di pasar.

“Nanti di minggu keempat, kita meyakini pasokan dan ketersediaan beras akan semakin bertambah dengan adanya panen padi,” ujarnya.

BACA JUGA :   Kebijakan Libur Selama Ramadan Masuk Tahap Finalisasi, SE Segera Terbit

Pemberlakuan sementara relaksasi HET beras premium diimplementasikan di delapan wilayah. Adapun harga HET selisih Rp1.000 per kilogram (kg) dibandingkan sebelumnya. Wilayah Jawa, Sumatera Selatan, dan Lampung diberlakukan menjadi Rp14.900 per kg.

Aceh, Sumatra Barat, Bengkulu, Sumatera Utara, Riau, Riau, Kepulauan Riau, Kepulauan Riau, dan Kepulauan Bangka Belitung berada di harga Rp15.400 per kg.

Sedangkan, wilayah Bali dan Nusa Tenggara pemberlakuan sementara HET beras premium diharga Rp15.400 per kg. Daerah Sulawesi relaksasi HET beras premium di Rp14.900 per kg. Sementara Maluku, HET beras premium menjadi Rp15.800 per kg. Relaksasi HET Papua sama dengan Maluku.

Adapun pengawasan kebijakan tersebut, Bapanas melibatkan Satgas Pangan Polri dan dilakukan secara berkala di pasar tradisional maupun retail modern.

“Kemudian dalam penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras medium, kami bersama Perum Bulog tetap menjalankan dengan harga penjualan sama seperti sebelumnya. Sebagaimana arahan Presiden, target penyaluran beras SPHP akan terus dikebut hingga capai 250 ribu ton sebulan,” tutur dia.

BACA JUGA :   Catat, Niat Puasa Ramadan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *